Nafas Indonesia dan DBS Foundation Luncurkan Studi tentang Dampak Polusi Udara dan Kasus Pneumonia pada Balita

Nafas Indonesia dan DBS Foundation Luncurkan Studi tentang Dampak Polusi Udara-Poto ilustrasi-

 

radarbengkulu, Jakarta, 10 Juli 2025 – Nafas Indonesia bekerja sama dengan DBS Foundation dan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) dalam meluncurkan white paper inovatif berjudul "Napas Terputus di Tengah Polusi: Dampak PM2.5 terhadap Pneumonia pada Balita di Jakarta”, pada Kamis (10/7/2025). Studi ini mengungkap temuan yang mengkhawatirkan mengenai hubungan antara polusi udara partikulat halus (PM2.5) dengan meningkatnya kasus pneumonia pada balita di Jakarta. Studi ini dilakukan pada 2023 terhadap ~275,000 balita di sekitar 10 kecamatan di Jakarta.

 

 

Pneumonia dikenal sebagai "silent killer", yang bertanggung jawab atas 14 persen dari seluruh kematian anak di dunia, dan merenggut lebih dari 800.000 nyawa anak di bawah lima tahun setiap tahunnya.

 

 

Di Jakarta, rata-rata tahunan PM2.5 mencapai 35–40 μg/m3–hingga tujuh kali lipat di atas ambang aman tahunan yang direkomendasikan oleh World Health Organization (WHO), yaitu 5 μg/m3. Penelitian ini mempertegas bahwa tingginya kadar PM2.5 sangat terkait erat dengan meningkatnya prevalensi kasus pneumonia, sehingga menempatkan ribuan anak-anak di Jakarta pada risiko kesehatan yang serius.

 

 

Beberapa temuan utama white paper ini meliputi:

 

Setiap kenaikan 10 μg/m3 PM2.5 berhubungan dengan peningkatan prevalensi pneumonia hingga dua kali lipat pada balita di beberapa kecamatan di Jakarta,

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan