Keutamaan Taubat Dalam Memelihara Ketakwaan kepada Allah SWT

Dr. Ismail Jalili, M.A.--RADAR BENGKULU

Khatib : Dr. Ismail Jalili, M.A.

(Dosen Pascasarjana UIN Fatmawati Sukarno Bengkulu)

Disampaikan di : Masjid Besar Jami' Babussalam, Jalan P.Natadirja KM.8 Kelurahan Jalan Gedang Kecamatan Gading Cempaka Kota Bengkulu

 

Hadirin Jamaah Jumat Rahimakumullah

Puji syukur kita panjatkan kehadhirat Allah SWT atas karunia nikmat yang telah Allah berikan kepada kita semua. Terutama nikmat iman dan Islam. Sehingga berkat nikmat iman dan Islam ini, dengan ringan kita langkahkan kaki kita menuju masjid ini untuk melakukan ketaatan kita kepada-Nya, salat Jumat berjamaah.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurah kepada junjungan kita Nabiyullah Muhammad Saw, keluarganya, para sahabatnya dan para pengikutnya sampai akhir zaman. Semoga dengan izin Allah SWT kita akan mendapatkan syafaatnya dihari akhirat kelak.

Apa sesungguhnya perkara Taubat itu?

Kata taubat mengandung arti al-’Audah atau ar-Rujû’ yang berarti kembali. Yakni perasaan takut  di dalam hati yang mendorong Anda untuk kembali kepada Allah Azza wa Jalla. Taubat ini dimulai dengan ilmu. Yaitu Anda mengetahui dosa-dosa Anda, mengetahui kedudukan Anda di hadapan Allah Azza wa Jalla.

Pengetahuan tentang semua ini kemudian mendorong Anda untuk merasa takut di dalam hati. Selanjutnya ketakutan ini membawa kepada perbuatan yang memiliki keinginan untuk bertaubat dengan sebenar-benarnya taubat.  

Maksud taubat disini ialah Anda kembali dari perbuatan buruk menuju kepada perbuatan baik. Dari perilaku yang tercela kepada perilaku mulia yang sesuai sunnah. Dari perbuatan maksiat kepada ketaatan kepada Allah. Dari perbuatan yang dibenci Allah kepada perbuatan yang dicintai-Nya  dan dari sifat yang hanya menyaksikan makhluk kepada sikap menyatu kepada Dia yang Maha Haq

Taubat juga bermakna: Anda pulang atau kembali kepada Allah dengan sepenuh jiwa dan raga Anda. Meninggalkan semua dosa serta maksiat yang mungkin sejak berpuluh-puluh tahun yang lalu telah Anda lakukan. Dan saat ini, Anda bertekad untuk meninggalkan semuanya demi cinta kepada Allah dan demi melakukan ketaatan kepada-Nya. Inilah makna taubat yang sebenarnya.

BACA JUGA:Khutbah Idul Fitri Tahun 2024: Komitmen Menjaga Ukhuwah dan Kepedulian Sosial Dalam Kehidupan

BACA JUGA:Menghidupkan Al-Quran Dalam Kehidupan

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan