Keutamaan Taubat Dalam Memelihara Ketakwaan kepada Allah SWT
Dr. Ismail Jalili, M.A.--RADAR BENGKULU
Siapa pun dari kita yang melakukan perbuatan di atas, atau pun melakukan perbuatan lainnya terhadap orang tua, seperti menyakiti hati mereka, berkata kasar, merasa diri lebih benar dan menjawab kata-kata mereka. Ketahuilah Anda bahwa Anda telah melakukan dosa besar yang dapat mendatangkan murka Allah. Sekarang apakah Anda telah memahami kenapa saat ini kita harus bertaubat?
Allah Ta'ala berfirman di dalam al-Qur’an yang artinya, "Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu adalah dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah sebahagian kamu menggunjing sebahagian yang lain. Sukakah salah seorang diantara kamu memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. al-Hujurât: 12)
BACA JUGA:Beriman, Berpuasa, Berperilaku Ihsan, dan Kontribusinya Bagi Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
BACA JUGA:Berikut Ini Doa untuk Orang yang Sakit Agar Segera Diberikan Kesembuhan
Sudahkah kita mengoreksi diri kita berhadapan dengan ayat di atas. Bagaimana dengan pribadi kita yang asyik mencari kesalahan orang lain, membicarakannya bersama kawan-kawan. Bukankah semua itu juga adalah dosa besar? Begitu juga dengan peribadi yang merasa lebih dari orang lain, lalu merendahkan dan menghinanya?
Ayat diatas menjelaskan bahwa siapa yang menggunjing saudaranya sesama muslim, ia seperti memakan bangkai saudaranya sendiri. Bayangkan, jika Anda memakan bangkai saudara Anda sendiri? Bukankah Anda sudah melihat, seberapa banyak dosa besar yang telah kita lakukan? Bukankah kita benar-benar sangat membutuhkan taubat ini?
Lalu bagaimana menurut Anda dengan perbuatan yang mendahului (muqaddimah) perbuatan zina? Iya, ia juga termasuk dosa besar. Seperti apa perbuatan yang dapat disebut muqaddimah zina ini? Seperti zina mata dengan melihat hal-hal yang diharamkan Allah baik dalam dunia nyata atau pun dalam dunia maya.
Seperti media sosial, televisi dan lain sebagainya yang berisi tontonan yang mengumbar aurat dan filem-filem yang memiliki konten yang diharamkan dalam agama. Bukankah itu semua muqaddimah zina? Padahal dalam sebuah hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah ra, Rasulullah Saw telah bersabda yang artinya, "Zina mata adalah melihat (yang diharamkan agama)." (HR. Bukhari dan Muslim)
Bayangkan, kelak pada hari kiamat Anda datang, dengan membawa dosa selama sepuluh tahun yang telah Anda tinggalkan. Anda pun ditanya perihal dosa tersebut, dan Anda menjawab, "Wahai Tuhan, aku telah meninggalkan dosa-dosa itu, dan aku telah melupakannya. Karena, banyak sekali dosa yang telah kutinggalkan."
“Apakah kamu sudah bertaubat?” Anda menjawab, "Tidak" Maka ditulislah untuk Anda sebagaimana firman Allah yang berbunyi, "Pada hari ketika mereka dibangkitkan Allah semuanya, lalu diberitakan-Nya kepada mereka apa yang telah mereka kerjakan. Allah mengumpulkan (mencatat) amal perbuatan itu, padahal mereka telah melupakannya. Dan Allah Maha Menyaksikan segala sesuatu." (QS. al-Mujâdilah: 6)
Mari kita segera memulai taubat… Bukankah di tangan Anda ada perkara yang sangat mudah, perkara yang layaknya harta karun, dan perkara itu bernama taubat. Melaluinya semua dosa yang telah Anda tinggalkan dan telah Anda lupakan dapat dihapus. Sungguh benar-benar akan menjadi suatu penyesalan, jika kelak di hari kiamat, kita dihisab atas dosa-dosa yang telah kita tinggalkan dan kita lupa untuk bertaubat. Mari memulai taubat ini…Ikhlaskan niat Anda untuk itu, setelah itu tenangkanlah diri Anda dari dosa-dosa yang diperbuat di masa lalu.
Semoga Allah SWT menerima taubat kita dan menjadikan kita orang-orang yang senantiasa memperoleh rahmat dan kasih sayang-Nya, di dunia maupun akhirat nanti… Aamiin ya mujibas Saailiin..!!