Bengkulu Selatan Siap Jadi Lokasi Industri Wood Pellet

Gusnan Mulyadi, SE. MM--

RADAR BENGKULU, MANNA -  Bengkulu Selatan mempunyai peluang diberbagai bidang energi, salah satunya hutan yang dimiliki Bengkulu Selatan. Saat ini sudah keluar izinnya dalam bentuk perhutanan sosial baik HTR dan yang lainnya. Sehingga Bengkulu Selatan siap menjadi lokasi pembangunan pabrik industri Wood Pellet(Pelet Kayu)dengan HTR mencapai 10 ribu hektar dan ditambah lagi Kabupaten Kaur sekitar 4 ribu hektar.

Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi,SE.MM menyampaikan dengan ketersediaan bahan energi  yang bisa dimanfaatkan seperti sinar matahari, angin, hujan, geothermal dan biomassa. Hal ini menjadi peluang bisnis atau potensi yang cukup besar untuk dikelola menjadi industri besar yang digemari.

"Wood Pellet atau Pelet Kayu merupakan salah satu jenis bahan bakar alternatif terbarukan yang lebih ramah lingkungan. Prosenya nanti kayu akan kita hancurkan seperti serbuk dan dibuat seperti pelet ikan yang nantinya dijadikan bahan dipemanas pada Negara Eropa di musim dingin dan itu ramah lingkungan,"ujar Gusnan dirumah dinasnya, Jumat(24/11).

BACA JUGA:Dinas Pariwisata Monitoring Pelaku Usaha Jasa Pariwisata

Untuk pembuatan Pellet Kayu ini tidak membutuhkan peralatan yang begitu canggih, karena bentuknya cacah. Yang nantinya dibentuk seperti Pellet seperti makanan ikan, bahkan harganyapun kalau dijual itu cukup mahal.

Selain itu Bengkulu Selatan juga terkenal dengan batok kelapa, sangat digemari oleh orang timur tengah, yang mana selama ini batok Kelapa BS hanya menjadi arang dan dikirimkan ke Pulau Jawa. Hal itu bisa lebih bermanfaat karena batok Kelapa Bengkulu Selatan bersih, putih dan tidak mengeluarkan debu yang hitam.

BACA JUGA:Siptin Gunawan Pantau Pembangunan Jembatan Palak Siring-Matai

"Batok kelapa yang kita miliki Residu sangat kecil sekali, orang - orang timur tengah sangat suka menghisap shisha yang dibakar dengan arang, dan ini bisa menjadi peluang yang cukup besar untuk dikembangkan, serta menjadi peluang perputaran ekonomi yang sangat tinggi,"pungkas Gusnan.(afa) 

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan