‘Tembok Besar’ Trans Lapindo
Bongkahan batu besar dan material batu pecah disusun dan diratakan untuk pengerasan jalan 1,8 Km. Satgas TMMD dan masyarakat gotong royong merapikan badan jalan dengan lebar 5 meter.-RADAR BENGKULU-
“Persoalan lain terkait hasil pertanian maupun perkembunan, semuanya sulit diangkut, bahkan harga-harga kebutuhan pokok lebih mahal”, ungkapnya.
Saat ini, “Alhamdulillah, kami bersyukur sekali dengan adanya TMMD ini. Luar biasa, TNI sangat membantu kesulitan kami. Warga awalnya seperti tidur, namun saat ini rasanya kembali bangkit, doa-doa kami seakan terjawab sudah, akhirnya desa kami tersentuh pembangunan, terimakasih banyak pak TNI”, terangnya dengan mimic wajah tersenyum bahagia.
Tambahnya, “Harapan kami, desa ini segera definitif, agar kami dapat anggaran Dana Desa (DD) seperti desa-desa lainnya. Sehingga, pemerataan pembangunan dan juga kemajuan desa semakin baik ke depan”.
Kebangkitan masyarakat Trans Lapindo mulai ada titik terang berkat TMMD. Membangun ‘Tembok Besar’ permukiman baru. Ini menguatkan kembali semangat masyarakat, dengan harapan hidup lebih layak, mandiri dan sejahtera ke depan.
‘Tembok Besar’ menjadi ilustrasi kebangkitan di wilayah baru masyarakat Trans Lapindo, kuat secara ekonomi, prospek hidup layak serta setara dengan kehidupan masyarakat lainnya.
• Membumikan Pancasila, Perkuat Nasionalisme
Kemanunggalan TNI-Rakyat yang tersirat dalam kegotong-royongan dalam berbagai pengerjaan sasaran fisik dan non fisik, merupakan pengamalan Pancasila.
“Edukasi mengimplementasikan Pancasila kita lakukan melalui penyuluhan Bela Negara dan Wawasan Kebangsaan (Wasbang), bahwa dalam bernegara, masyarakat dalam segala profesi wajib tahu untuk terus memegang teguh dan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila. Memperkuat kerukunan diwilayah baru, sehingga memperkokoh cinta tanah air Indonesia”, terang Dansatgas Letkol Andri.
Sementara dalam Penyuluhan Hukum, masyarakat dibekali edukasi dalam mempertahankan hak dan melaksanakan kewajiban sebagai warga negara. “Pemateri dari Kejaksaan mengedukasi kesadaran hukum, sehingga meningkatkan Kamtibmas yang baik di lapisan masyarakat”, jelasnya.
Terkait Bahaya Narkoba, “Pemateri dari Polres Mukomuko, memberikan pemahaman kepada masyarakat Trans Lapindo, khususnya para remaja untuk tidak terpengaruh peredaran narkoba, karena narkoba sangat merusak generasi bangsa”, sebutnya.
Kemudian, soal Ketahanan Pangan, lanjut Dansatgas, dilakukan penyuluhan dengan memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk membangun ketahanan pangan. Selain memperkuat ekonomi, masyarakat diimbau untuk terus menjaga ketersediaan pangan di desa dengan memanfaatkan lahan yang ada seperti membuat kolam perikanan, menanam jagung, padi, singkong dan lain sebagainya, sehingga tidak bergantung pada pembelian konsumsi dari luar.
Tak hanya itu, Pemutaran Film Perjuangan Kemerdekaan juga digelar. “Ini untuk menumbuh-kembangkan semangat Nasionalisme seluruh masyarakat Trans Lapindo untuk senantiasa cinta tanah air, menguatkan kerukunan dan memperkokoh persatuan bangsa dimanapun berada. Sehingga, kita semua mampu menjaga dan merawat warisan perjuangan para pejuang”, tandasnya.
• Sehat Terlayani