‘Tembok Besar’ Trans Lapindo
Bongkahan batu besar dan material batu pecah disusun dan diratakan untuk pengerasan jalan 1,8 Km. Satgas TMMD dan masyarakat gotong royong merapikan badan jalan dengan lebar 5 meter.-RADAR BENGKULU-
Seteguk air dalam jerigen meredam haus dan letih saat sejenak beristirahat dibawah rindangnya pohon kelapa sawit.
BACA JUGA:Tugu TMMD Jadi Jejak Kehadiran TNI di Pelosok Mukomuko
Siang itu, cengkrama Satgas TMMD mengalir dalam kemanunggalan bersama masyarakat Trans Lapindo, seruput Kopi Robusta 1001 khas Bengkulu dan cicip Kue Bolu Koja khas Mukomuko beralas daun pisang yang tersaji. Kue Bolu Koja banyak disukai berbagai kalangan karena teksturnya yang sangat lembap dan padat, mirip seperti brownies, umumnya berwarna hijau, campuran dari daun suji dan daun pandan. Aroma wangi kue khas menggugah selera.
Canda gurau terlepas, diskusi kelanjutan penggarapan terus digiatkan, kekompakan kian menyatu, Satgas TMMD dan warga tak menyiakan waktu bersantai.
“Ayo tetap semangat”, teriak salah satu satgas, tepat pukul 14.00 WIB, Satgas TMMD dan masyarakat kembali melanjutkan aksinya. Berpadu mengurai penggarapan sesuai tugas masing-masing.
“Material koral diserakkan. Sebagai bahan tambahan, bongkahan batu diangkat memperkuat badan jalan, ayo lanjutkan”, komando salah satu Satgas, sembari mengerahkan escavator meratakannya.
Tak ayal, sesekali terpeleset, sepatu boot yang dipakai Satgas TMMD luput menapak di jalan tanah. Menghela nafas, menandakan sulitnya pengerjaan tanjakan jalan tanah itu.
Semangat juang Satgas TMMD tak surut, teriring harapan masyarakat, menitipkan impian yang sudah lama dinanti.
• Atasi Kesulitan, Buka Peluang Baru
Berbagai sasaran fisik terus digempur, Satgas TMMD dan masyarakat kompak menyelesaikan titik sasaran masing-masing. Pengerjaan target kurun waktu 1 bulan, memacu semangat mereka untuk menuntaskannya.
Menjelang siang hari, Dansatgas Letkol Andri Suratman meninjau lokasi sasaran fisik pengerasan jalan. Sembari menanyakan progresnya, sang komandan memberi arahan satgas dan masyarakat, untuk tetap memperhatikan kualitas pengerjaan.
Tegap berwibawa, penuh keakraban menyapa warga, Dansatgas mengapresiasi antusiasme warga yang turut membantu pengerjaan sasaran fisik di lokasi.
“Material cukup?” tanya Dansatgas, “Cukup Komandan” sahut tim Satgas.