5 Presiden yang Mengalami Kejadian Tragis Selama Menjabat, Hingga Meninggal Dunia
Pembunuhan seorang presiden, perdana menteri, atau pemimpin dunia menjadi catatan sejarah yang tentunya tidak bisa terlupakan dan harus menjadi pembelajaran -ist-
Nikolai II juga dikenal dengan nama Nicholas II (bahasa Rusia: Николáй Алексáндрович; Nikolai Aleksandrovich, 6 Mei/18 Mei 1868 – 17 Juli 1918) ialah Tsar terakhir Kekaisaran Rusia.
Pada masa pemerintahannya terjadi peningkatan teror, perlawanan, dan kekacauan. Ia dipaksa untuk memberlakukan sebuah konstitusi bagi negerinya, tetapi membatasi pengaruh dan kekuasaan Majelis Perwakilan
Nikolai II mengundurkan diri setelah Revolusi Februari tahun 1917 di mana dia dan keluarganya pertama kali ditahan di Istana Alexander di Tsarskoye Selo, lalu di Rumah Gubernur di Tobolsk, dan akhirnya di Rumah Ipatiev di Yekaterinburg.
Pada saat musim semi 1918, Nikolai diserahkan kepada Ural Soviet lokal oleh komisar Vasili Yakovlev. Nikolai II; istrinya, Aleksandra Feodorovna; anaknya, Alexei, Olga, Tatiana, Maria, dan Anastasia; dokter keluarga, Evgeny Botkin; dan staf rumah tangga Alexei Trupp, Anna Demidova, dan Ivan Kharitonov, dieksekusi di dalam sebuah ruangan bawah tanah oleh para Bolshevik pada tanggal 17 Juli 1918.
5. Saddam Husein
Saddam Husein adalah Presiden Irak pada periode 16 Juli 1979 hingga 9 April 2003, ketika tertangkap oleh pasukan koalisi yang menginvasi Irak pada 2003. Sebagai pemimpin Irak dan ketua Partai Ba'ath, dia mengambil kebijakan pan-Arabisme sekuler, modernisasi, dan sosialisme Arab.
Saddam digulingkan dalam invasi Irak 2003 yang dipimpin Amerika Serikat, dan ditangkap oleh pasukan-pasukan AS pada 13 Desember 2003.