Gercep, Staf Khusus Ketua DPD RI Cek Fakta Penembakan Petani di Bengkulu Selatan

Gerak cepat, Stafsus ketua DPD RI sudah turun ke Bengkulu Selatan cek fakta lapangan-Ist-

 Bengkulu Selatan, 25 November 2025 — Konflik antara warga dan PT Agro Bengkulu Selatan (ABS) kembali memanas setelah insiden penembakan yang menimpa sejumlah petani di Kecamatan Pino Raya. Menyikapi laporan dari masyarakat, Ketua DPD RI Sultan B. Najamudin bergerak cepat dengan menugaskan Staf Khususnya, Brigjen Pol. Esmed Eryani, untuk turun langsung melakukan pengecekan lapangan dan mengumpulkan informasi objektif terkait kejadian tersebut.

Sebagai putra daerah Bengkulu Selatan, Brigjen Pol Esmed langsung mendatangi Polres Bengkulu Selatan, Pemerintah Daerah, dan manajemen PT ABS untuk mendapatkan klarifikasi awal terkait kronologi dan kondisi terakhir di lokasi kejadian.

BACA JUGA:Ketua DPD Sultan B Najamudin Bawa Konflik Agraria di Bengkulu Selatan kepada Dua Menteri

Dalam keterangannya kepada media, Esmed menjelaskan bahwa penugasannya dilakukan atas instruksi langsung Ketua DPD RI. Sultan B. Najamudin ingin memastikan bahwa seluruh proses penanganan konflik berjalan transparan dan berpihak pada keamanan masyarakat. “Ketua DPD RI memerintahkan saya untuk melihat sendiri kondisi di lapangan, agar kita mendapatkan fakta objektif mengenai konflik antara petani dan perusahaan sawit yang belakangan menimbulkan korban,” ujar Esmed.

 

Ia menambahkan bahwa dirinya juga diminta untuk berkoordinasi dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Bengkulu Selatan. Tujuannya agar DPD RI dapat turut membantu menjaga stabilitas keamanan dan mendorong penyelesaian damai. “Beliau menegaskan pentingnya seluruh pihak menjaga situasi tetap kondusif. DPD RI siap berperan sebagai mediator jika diperlukan,” tambahnya.

 

Lebih jauh, Esmed menegaskan bahwa perhatian DPD RI terhadap peristiwa ini merupakan bentuk kehadiran negara dalam setiap konflik agraria yang berdampak pada keselamatan dan kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, negara tidak boleh abai ketika rakyat menjadi korban dalam sengketa lahan yang melibatkan perusahaan besar.

 

Terkait adanya korban dalam insiden penembakan tersebut, Esmed menyampaikan bahwa Ketua DPD RI meminta aparat penegak hukum menindaklanjuti kasus ini secara serius. “Jika memang ada unsur perbuatan melawan hukum, apalagi sampai menimbulkan korban, maka proses hukum harus berjalan secara transparan dan tuntas. Tidak boleh ada yang ditutupi,” tegasnya.

 

Di sisi lain, DPD RI melalui Brigjen Pol Esmed mengimbau seluruh pihak untuk menahan diri dan mengedepankan dialog. Musyawarah dinilai sebagai jalan terbaik untuk menghasilkan solusi yang adil dan tidak merugikan masyarakat. “Ketua DPD RI berpesan agar semua pihak duduk bersama dengan kepala dingin. Konflik seperti ini hanya bisa selesai melalui komunikasi yang sehat dan solusi yang mengutamakan kepentingan rakyat,” tutup Esmed.

 

DPD RI memastikan akan terus memantau perkembangan kasus ini dan siap memfasilitasi pertemuan antara masyarakat, pemerintah daerah, dan pihak perusahaan demi terciptanya penyelesaian yang damai dan berkeadilan.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan