Meranti One, Simpul Baru Ekonomi dan Gaya Hidup Anak Muda Bengkulu
Meranti One, Simpul Baru Ekonomi dan Gaya Hidup Anak Muda Bengkulu--
RADAR BENGKULU - Di tengah pesatnya perkembangan Kota Bengkulu dalam beberapa tahun terakhir, muncul sebuah ruang baru yang tak sekadar menawarkan pilihan kuliner. Meranti One kawasan makanan yang berdiri persis di depan GOR Sawah Lebar, menjadi salah satu pusat aktivitas baru yang mempertemukan ritme perkotaan, kreativitas anak muda, dan denyut UMKM lokal dalam satu kawasan yang hidup dari pagi hingga larut malam.
Meski tampil sebagai food court modern, Meranti One membawa gagasan yang lebih besar: menghadirkan ruang publik yang inklusif dan ekonomis, sekaligus membuka jalan bagi para pelaku UMKM untuk bertumbuh tanpa terbebani biaya besar.
Konsep tersebut disampaikan langsung oleh General Manager Meranti One Bengkulu, Agus Aswandi, yang menegaskan bahwa kawasan ini hadir sebagai simpul baru ekonomi rakyat.
“Konsep kita menghadirkan banyak UMKM. Kami ingin ruang ini menjadi tempat usaha yang mudah diakses siapa pun,” ujarnya
Setiap hari, dari pagi hingga tengah malam, Meranti One berubah menjadi ruang berkumpul yang dinamis. Deretan kuliner tersaji mulai dari makanan tradisional hingga menu kekinian: pecel lele, soto santan, olahan seafood, hingga bebek Madura yang banyak diburu pelanggan. Sementara di sisi lain, jajanan modern seperti Mie Bangladesh Agam, minuman segar, dan Kopi Gading Cempaka menjadi pilihan favorit kalangan mahasiswa.
“Harga-harga di sini sengaja dibuat terjangkau. Cocok untuk kantong anak muda dan mahasiswa,” tambah Agus.
BACA JUGA:Wawancara Lelang Jabatan Eselon II Pemprov Diundur, Rekomendasi BKN jadi Kunci Akhir
BACA JUGA:Sistem Barcode BBM Bersubsidi Dinilai Tak Efektif, Justru Buka Celah Penyalahgunaan
Pada malam hari, suasana Meranti One kian hidup. Lampu-lampu kios mulai menyala, alunan musik menemani pengunjung yang duduk bersantai, sementara beberapa memilih memanfaatkan fasilitas karaoke sederhana yang disiapkan pengelola. Di sudut lain, sekelompok mahasiswa sibuk mengerjakan tugas menggunakan Wi-Fi gratis yang tersedia.
“Kenyamanan pengunjung menjadi prioritas utama,” kata Agus.
Yang membuat Meranti One menonjol dibanding ruang kuliner lain adalah pendekatan mereka dalam mendukung UMKM. Tidak ada biaya sewa lapak. Para pelaku usaha cukup menjalankan pola bagi hasil, sementara seluruh fasilitas dasar mulai dari listrik, air, Wi-Fi, hingga pengelolaan sampah disediakan secara gratis.
“Sistemnya tidak sewa, hanya bagi hasil. Ini bentuk komitmen kami mendukung pemerintah untuk mengurangi pengangguran,” jelas Agus.
Model seperti ini dinilai menjadi angin segar bagi banyak pelaku usaha kecil yang ingin memulai bisnis namun terkendala modal awal. Dengan menghilangkan biaya tempat, UMKM bisa memaksimalkan modal untuk kualitas produk, pelayanan, dan pertumbuhan usaha.
Beberapa tenant bahkan mengaku omzet mereka meningkat karena lokasi strategis dan trafik pengunjung yang stabil. Meranti One, tanpa disadari, menjadi laboratorium alami bagi banyak wirausaha muda di Bengkulu.