Amanah Kepemimpinan
Irham Hasymi, Lc. M.Pd--
“Ya Allah, siapa saja yang mengurusi urusan umatku, lantas ia membuat mereka susah, maka susahkanlah ia. Siapa saja yang mengurusi urusan umatku, lantas ia mengasihi mereka, maka kasihilah ia.”
(HR Muslim).
Oleh karena itulah, kaum muslim diperintahkan oleh Allah SWT agar memberikan amanah—terutama amanah kekuasaan—kepada orang yang benar-benar layak. Tentu layak berdasarkan kategori-kategori syariah. Diantara bukti kelayakannya adalah memiliki sifat adil, yakni memberikan hak-hak yang dipimpinnya.
Allah SWT berfirman yang artinya,
“Sungguh Allah menyuruh kalian memberikan amanah kepada orang yang berhak menerima amanah tersebut, juga (menyuruh kalian) jika menetapkan hukum diantara manusia agar kalian berlaku adil.” (TQS An-Nisa’ [4]: 58).
Para jamaah shalat jumat yang dimuliakan Allah SWT
Demikianlah sekilas khatib telah menyampaikan beberapa pesan terkait kepemimpinan dan kekuasaan dalam Islam. Maka bagi mereka yang sedang memegang atau akan menjalannya agar betul- betul memasang niat dan tujuan dan benar serta menyadari betul tentang hakikat kekuasaaan yang akan dia pertanggungjawabkan. Kehidupan dunia tidaklah abadi, lihatlah pada kisah -kisah pemimpin-pemimpin besar terdahulu.
Pada akhirnya kekuasaan mereka berakhir baik karena habis masanya ataupun kematiannya. Tidak ada lagi kemegahan, kewibawaan, kekuasaan yang bisa dinikmati melainkan pertanggung yang harus dijalani.
''Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang imam adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggunjawabannya.'' (HR Bukhari).