Gotong Royong Bangun Rumah Korban Gempa, Gubernur Minta Bupati Ikut Turun Tangan

Gotong Royong Bangun Rumah Korban Gempa, Gubernur Minta Bupati Ikut Turun Tangan--
RADAR BENGKULU — Gubernur Bengkulu Helmi Hasan tak mau setengah hati menangani dampak gempa bumi 6,3 Skala Richter yang mengguncang wilayahnya pada Jumat (24/5) dini hari lalu. Dalam waktu satu bulan, ia menargetkan semua rumah warga yang rusak akibat gempa bisa selesai diperbaiki atau dibangun kembali.
Untuk mewujudkan itu, Helmi menggalang kekuatan penuh. Ia menggandeng semua kepala daerah di tingkat kabupaten/kota untuk ikut turun tangan.
“Total ada 10 kepala daerah. Saya minta semuanya bantu membangun satu rumah rusak berat. Jadi, langsung terlibat. Bukan cuma koordinasi di rapat saja,” tegas Helmi.
Bukan cuma dari pemerintah daerah, sejumlah pihak lain juga turut ambil bagian. Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Bank Bengkulu menyumbang dana Rp 600 juta. Asosiasi pengembang bahkan siap membangun 10 unit rumah. Lalu ada bantuan dari Baznas Provinsi Bengkulu sebesar Rp 120 juta, Forum CSR senilai Rp 300 juta, CSR Bank Bengkulu Rp 500 juta, serta hasil konsolidasi Gubernur dan Sekda sebesar Rp 150 juta. Dari pagu anggaran bencana Pemprov, disiapkan lagi Rp 300 juta.
BACA JUGA:Hewan Kurban di Mukomuko Tahun 2025 Terdata 1.081 Ekor, Ada 3 Kecamatan di Atas 100 Ekor
“Total kebutuhan mencapai Rp 4,7 miliar, dan semua kita kumpulkan dari gotong royong. Tidak sepeser pun dari APBD,” tegas Helmi.
Seperti diketahui, gempa yang terjadi pada pukul 02.53 WIB itu menyebabkan kerusakan parah di sejumlah wilayah. Wilayah yang paling terdampak adalah Perumahan Rafflesia Asri, Kelurahan Betungan, Kota Bengkulu.
Berdasarkan data terkini, ada 155 rumah warga yang rusak. Dari jumlah itu, 42 rumah dinyatakan rusak berat dan harus dibangun ulang. Sementara sisanya mengalami kerusakan sedang dan ringan.
“Yang rusak berat kita bangun baru. Yang rusak ringan dan sedang kita perbaiki total. Target kita, dalam waktu satu bulan semuanya sudah selesai,” papar Helmi.
Ia menginstruksikan Dinas PUPR Provinsi dan Dinas PUPR Kota Bengkulu untuk mengeksekusi proyek ini. Polda Bengkulu dan Korem juga dilibatkan untuk membantu percepatan di lapangan. Semua pihak diminta bekerja cepat, akurat, dan transparan.
“Dana ini berasal dari publik, maka pengelolaannya juga harus terbuka. Saya minta rekening satu pintu. Setiap rupiah yang masuk dan keluar dicatat. Setelah pembangunan selesai, harus ada laporan rinci dan akan diaudit,” tandasnya.
BACA JUGA:Cara Mendapatkan Skin dan Item Eksklusif Free Fire Gratis