Zakat ASN jadi Pilar Program Bantu Rakyat di Provinsi Bengkulu

Zakat ASN jadi Pilar Program Bantu Rakyat di Provinsi Bengkulu--
RADAR BENGKULU — Pemerintah Provinsi Bengkulu tengah mengupayakan model baru kesejahteraan berbasis gotong royong melalui penguatan zakat Aparatur Sipil Negara (ASN). Langkah ini menjadi bagian dari program unggulan bertajuk Bantu Rakyat, yang digagas Gubernur Helmi Hasan dan Wakil Gubernur Mian untuk mendorong kesejahteraan masyarakat dari akar rumput.
Dalam acara Seminar Nasional Zakat: Pengembangan Kekuatan Umat yang digelar di Auditorium UINFAS Bengkulu, Kamis (8/5), Wakil Gubernur Mian menegaskan komitmen Pemprov untuk menjadikan zakat sebagai kekuatan ekonomi umat.
Ia menyebut zakat bukan hanya persoalan kewajiban individu, tapi sudah menjadi agenda kolektif pemerintah untuk mengatasi ketimpangan sosial.
“Pak Gubernur menyampaikan bahwa membayar zakat adalah kewajiban bagi setiap ASN. Namun yang lebih penting adalah bagaimana pemerintah provinsi bisa bersinergi dengan 10 kabupaten/kota untuk menyatukan langkah dan pola pikir dalam mengelola potensi zakat ini,” ujar Mian.
Menurutnya, kolaborasi lintas wilayah menjadi kunci agar zakat tak hanya berhenti di tataran angka, tapi benar-benar berdampak di lapangan. Dengan satu visi, zakat yang dihimpun dari ASN bisa dialirkan untuk memperkuat program sosial, memberdayakan fakir miskin, membantu anak yatim, dan menolong warga yang terdampak krisis ekonomi.
BACA JUGA:Sinkronisasi Bangga Kencana di Daerah, Memastikan Program Nasional Efektif di Tingkat Lokal
BACA JUGA:Aldi Satya Mahendra Masuk 10 Besar di Klasemen Sementara WorldSSP 2025
Pemerintah Provinsi juga berkomitmen memperkuat regulasi dan sistem digitalisasi zakat agar lebih mudah dijangkau ASN, serta terhindar dari penyelewengan. Koordinasi dengan Baznas dan instansi terkait terus dilakukan agar mekanisme penghimpunan dan penyaluran zakat dapat berjalan efisien dan akuntabel.
Sebagai provinsi yang masih bergulat dengan angka kemiskinan dan keterbatasan anggaran, Bengkulu kini mulai menatap potensi sumber daya sosial sebagai kekuatan baru. Zakat ASN menjadi salah satu jawabannya.
“Saat semangat kebersamaan tumbuh, dan ASN menyadari bahwa zakat mereka bisa menyelamatkan sesama, maka kita tidak lagi hanya bicara program, tapi bicara gerakan,” tutur Mian penuh harap.
Potensi Dana Zakat Mencapai Miliaran
Data yang disampaikan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Provinsi Bengkulu menunjukkan potensi besar zakat dari kalangan ASN. Dengan jumlah ASN di lingkungan Pemprov Bengkulu yang mencapai 14.000 orang, zakat senilai Rp 100 ribu per orang per bulan saja bisa menghasilkan Rp 1,4 miliar.
“Bayangkan, dalam satu bulan kita bisa mengumpulkan Rp 1,4 miliar. Dalam setahun, angkanya bisa mencapai lebih dari Rp 16 miliar. Itu kekuatan dahsyat jika dikelola secara amanah dan profesional,” ungkap Ketua Baznas Bengkulu, Romli Ronan, di hadapan peserta seminar.
Ia menekankan pentingnya pengelolaan zakat secara transparan dan terstruktur agar kepercayaan publik meningkat. “Zakat bukan hanya tentang pengumpulan dana, tapi tentang menghidupkan rasa keadilan dan solidaritas sosial,” imbuhnya.