Dorong Pertanian Berkelanjutan, Pemprov Bengkulu Usulkan Pengadaan Pupuk Organik

Kepala Seksi Pupuk dan Alsintan DTPHP Bengkulu, Destriana--

RADAR BENGKULU — Pemerintah Provinsi Bengkulu terus mengupayakan penguatan sektor pertanian berbasis keberlanjutan. Salah satu langkah konkrit yang kini tengah dilakukan adalah pengusulan pengadaan pupuk organik sebanyak 49.724 kilogram untuk dua kabupaten, yakni Bengkulu Selatan dan Mukomuko.

Langkah ini diambil Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (DTPHP) Provinsi Bengkulu sebagai respons terhadap kebutuhan petani di dua daerah tersebut yang selama ini lebih banyak mengandalkan pupuk kimia bersubsidi. Seperti Urea dan Nitrogen Fosfor Kalium (NPK).

Kepala Seksi Pupuk dan Alsintan DTPHP Bengkulu, Destriana, menjelaskan bahwa usulan tersebut telah diajukan ke pemerintah pusat dan saat ini sedang menunggu keputusan alokasi. 

Menurutnya, selama ini alokasi pupuk bersubsidi yang diterima Bengkulu belum mencakup pupuk organik.

BACA JUGA:Timbun 450 Liter Pertalite, Satu Keluarga Diamankan Polda

BACA JUGA:Blankspot Masih jadi Kendala, Pemprov Bengkulu Siapkan Langkah Tekan Titik Gelap Jaringan

“Kami hanya menerima alokasi pupuk Urea dan NPK. Tapi di lapangan, terutama di Bengkulu Selatan dan Mukomuko, kebutuhan pupuk organik sangat tinggi, khususnya bagi petani sayuran dan juga padi,” ujar Destriana, Selasa (23/4).

Dari total 49.724 kilogram pupuk organik yang diusulkan, Kabupaten Bengkulu Selatan mengajukan sebanyak 48.000 kilogram, sedangkan Kabupaten Mukomuko mengusulkan 1.724 kilogram. 

Kebutuhan tinggi ini disebabkan karakteristik lahan pertanian yang cocok untuk penggunaan pupuk alami serta meningkatnya kesadaran petani terhadap pentingnya kesuburan tanah jangka panjang.

“Petani kita mulai paham bahwa pupuk organik tidak hanya menjaga produktivitas, tapi juga memperbaiki struktur tanah dan lingkungan,” jelasnya.

Pupuk organik dinilai lebih ramah lingkungan dibandingkan pupuk kimia. Selain mampu memperbaiki kualitas tanah, pupuk jenis ini juga mendukung pertanian berkelanjutan, terutama dalam menjaga keseimbangan ekosistem mikro di lahan pertanian. 

Ini sejalan dengan semangat pemerintah untuk mendorong pertanian sehat dan lestari.

BACA JUGA:Masyarakat Adat Serawai Lawan Putusan Hakim Atas Tuduhan Mencuri di Wilayah Adat

BACA JUGA:Kunker ke SMAN 10 Mukomuko, Wagub Mian Telpon Gubernur Lapor Fasilitas Sekolah

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan