Dorong Pertanian Berkelanjutan, Pemprov Bengkulu Usulkan Pengadaan Pupuk Organik

Kepala Seksi Pupuk dan Alsintan DTPHP Bengkulu, Destriana--

Saat ini, Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk pupuk organik ditetapkan sebesar Rp 800 per kilogram. Namun, pengadaan pupuk secara massal ini diharapkan dapat memberikan subsidi signifikan, sehingga petani bisa menebusnya dengan harga lebih terjangkau.

“Kita berharap, dengan adanya pengadaan langsung ini, beban biaya produksi petani bisa berkurang. Hasil panen pun bisa meningkat,” kata Destriana.

Untuk mekanisme penyalurannya, Pemprov Bengkulu masih akan mengikuti prosedur baku yang selama ini berlaku dalam distribusi pupuk bersubsidi. Petani tetap diwajibkan untuk tergabung dalam Kelompok Tani (Poktan) dan membawa Kartu Tanda Penduduk (KTP) saat proses penebusan.

“Tidak ada perubahan dalam prosedurnya. Ini demi memastikan distribusi tepat sasaran dan tidak disalahgunakan,” tambah Destriana.

Ia juga menekankan bahwa keterlibatan kelompok tani menjadi sangat penting dalam memastikan akuntabilitas distribusi dan pemanfaatan pupuk tersebut.

Pengusulan pupuk organik ini juga menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah menjawab tantangan ketahanan pangan di tengah berbagai kondisi iklim yang tidak menentu. 

Produksi pertanian yang stabil dan berkelanjutan menjadi prioritas, terlebih Bengkulu masih mengandalkan sektor pertanian sebagai penggerak utama ekonomi daerah.

“Kami optimis, jika pengadaan ini disetujui dan segera direalisasikan, maka dalam beberapa musim tanam ke depan kita akan melihat hasilnya secara nyata,” tegas Destriana.

Di sisi lain, DTPHP juga tengah merancang pelatihan penggunaan pupuk organik bagi petani agar mereka tidak hanya mendapat bantuan, tetapi juga pemahaman teknis tentang cara aplikasinya yang tepat.

“Bantuan ini harus dibarengi dengan edukasi. Jangan sampai pupuk organik digunakan dengan cara yang sama seperti pupuk kimia, karena karakteristiknya berbeda.” 

Dengan berbagai upaya ini, Pemprov Bengkulu berharap dapat memperkuat fondasi pertanian yang sehat, ramah lingkungan, dan berorientasi pada jangka panjang.

“Tujuan akhirnya adalah ketahanan pangan dan kesejahteraan petani. Kita ingin hasil panen meningkat, biaya produksi turun, dan lingkungan tetap terjaga.” 

Jika ingin dilengkapi dengan data dampak penggunaan pupuk organik dari kabupaten lain atau kutipan petani penerima manfaat, bisa saya bantu lengkapi.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan