Bengkulu Siap Kirim 150 Pemuda Magang ke Jepang, Seleksi Ketat Dimulai Usai Lebaran 2025

Kepala Disnakertrans Provinsi Bengkulu, Syarifudin--
RADAR BENGKULU – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Bengkulu kembali membuka peluang emas bagi pemuda-pemudi daerah untuk mengikuti program magang ke Jepang. Setelah sukses memberangkatkan 16 peserta pada tahun 2024, kali ini Disnakertrans menargetkan 150 orang akan diberangkatkan ke Negeri Sakura pada tahun 2025. Program ini rencananya akan dibuka usai Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriah.
Kepala Disnakertrans Provinsi Bengkulu, Syarifudin menegaskan bahwa seleksi program magang ini akan dilakukan secara ketat. Para peserta tidak hanya diuji dari segi fisik dan kesehatan, tetapi juga keterampilan teknis, pengetahuan, serta kedisiplinan. Seluruh proses seleksi akan diawasi langsung oleh Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia.
"Kami mengimbau masyarakat yang berminat untuk memahami betul prioritas penilaian, terutama dalam penguasaan bahasa Jepang dan kedisiplinan. Ini adalah kunci utama untuk bisa lolos seleksi," tegas Syarifudin.
Program magang ke Jepang ini tidak terbuka untuk semua orang. Syarifudin menjelaskan, persyaratan peserta masih sama seperti tahun sebelumnya. Yaitu memiliki pendidikan minimal SMA atau sederajat, berusia 18 hingga 26 tahun, memiliki sertifikat keterampilan, serta telah berdomisili di Provinsi Bengkulu minimal dua tahun. Selain itu, peserta juga harus melengkapi berbagai persyaratan administrasi, seperti surat keterangan sehat, surat izin orang tua, dan dokumen pendukung lainnya.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Siap Naikkan TPP dan Insentif untuk ASN
BACA JUGA:Turnamen Badminton Cup Series 1 KAHMI Kota Bengkulu: Wadah Kebersamaan Lintas Generasi
"Kuota pendaftar minimal 190 orang, tetapi hanya 150 yang akan diberangkatkan. Artinya, seleksi akan sangat ketat. Kami hanya ingin mengirim yang terbaik," ujar Syarifudin.
Menyadari tingginya persaingan, Disnakertrans Bengkulu menyarankan calon peserta untuk mengikuti bimbingan belajar di Lembaga Pelatihan Kerja (LPK). Pelatihan ini difokuskan pada penguasaan bahasa Jepang, pembentukan kedisiplinan, serta pemahaman pola hidup dan budaya kerja di Jepang.
"Pengalaman tahun lalu menunjukkan bahwa peserta yang mengikuti pelatihan di LPK memiliki peluang lebih besar untuk lolos seleksi. Mereka tidak hanya siap secara teknis, tetapi juga mental," jelas Syarifudin.
Pada tahun 2024, program serupa telah diikuti oleh 135 pendaftar. Namun, hanya 20 orang yang dinyatakan lulus seleksi, dan 16 diantaranya berhasil diberangkatkan ke Jepang. Angka ini menunjukkan tingkat selektivitas yang sangat tinggi, sekaligus menjadi tantangan bagi calon peserta tahun ini.
Program magang ke Jepang ini bukan sekadar kesempatan untuk bekerja, tetapi juga untuk belajar budaya, teknologi, dan etos kerja masyarakat Jepang. Peserta yang berhasil lolos akan ditempatkan di berbagai perusahaan di Jepang selama beberapa tahun, dengan kontrak kerja yang jelas dan fasilitas yang memadai.
BACA JUGA:Jelang Ramadhan Gas LPG 3 KG Mulai Langka, Begini Kata Bupati ASA
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Pastikan Stok Elpiji 3 Kg Bersubsidi Aman Selama Ramadhan
"Magang di Jepang bukan hanya tentang mencari uang, tetapi juga tentang membangun karakter dan keterampilan yang bisa dibawa pulang ke Bengkulu. Ini adalah investasi jangka panjang untuk masa depan mereka," tambah Syarifudin.