Mempersiapkan Kader Muslim Terbaik dI Masa Yang Akan Datang

Dori Setiawan. M. Pd--

Khatib : Dori Setiawan.  M. Pd

Disampaikan di : Masjid Raya Baitul Izzah , Jalan Raya Pembangunan Kelurahan Padang Harapan Kecamatan Ratu Agung Kota Bengkulu

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah SWT,

Marilah kita panjatkan puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat iman dan Islam dan kesehatan sehingga kita dapat menjalankan salah satu perintah-Nya, yakni shalat Jumat.

Shalawat beserta salam, mari bersama kita haturkan ke Kanjeng Nabi Muhammad SAW. Mudah-mudahan terlimpah kepada keluarga dan sahabatnya. Dan semoga kita semua juga mendapatkan syafaatnya kelak di hari kiamat nanti. Amin ya Rabbal alamin.

Dalam kesempatan yang baik ini, khatib mengajak jamaah sekalian untuk meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT dengan sebaik-baiknya takwa.

Jamaah Jumat yang dimuliakan Allah SWT,

diantara bentuk ketakwaan itu adalah mempersiapkan kader Muslim terbaik di masa yang akan datang. Bukan hanya anak biologis, tetapi juga kader-kader ideologis atau generasi penerus yang siap menghadapi masa depan.

Perkembangan dunia sangatlah dinamis. Generasi di bawah kita menghadapi persoalannya sendiri. Kita perlu memberikan bekal terbaik kepada mereka agar dapat melalui tantangan itu dengan baik.

Dalam hal ini, Allah SWT telah mengingatkan kita semua melalui firman-Nya dalam Al-Qur'an surat AnNisa' Ayat 9. yang artinya, "Hendaklah merasa takut orang-orang yang seandainya (mati) meninggalkan setelah mereka, keturunan yang lemah (yang) mereka khawatir terhadapnya. Maka, bertakwalah kepada Allah dan berbicaralah dengan tutur kata yang benar (dalam hal menjaga hak-hak keturunannya)."

Ayat tersebut melarang kita meninggalkan generasi yang lemah. Mafhum mukhalafah, atau pemahaman terbalik dari sana yang bisa kita petik adalah perintah agar mempersiapkan generasi yang kuat. Al-Ashlu fin nahyi, amrun an dliddihi, pokok dari larangan adalah perintah atas hal sebaliknya.

Hal itu harus dimulai dengan peningkatan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Namun tidak cukup itu, tidak berhenti di situ. Allah SWT menegaskan agar kita berbicara dengan jujur, dengan benar.

Dalam arti lain, sadida dimaknai sebagai lembut atau halus, bahkan adil.

Artinya, generasi terbaik nan kuat itu dimulai dari pembicaraan kita, komunikasi kita dengan mereka. Perkataan yang halus, omongan yang benar, dan pembicaraan yang adil membentuk sikap, karakter, dan perilaku anak.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan