APBD Provinsi Bengkulu Defisit Rp 368,78 Miliar, Pengelolaan Anggaran Dikritisi

Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Bengkulu, Mohamad Irfan Surya Wardana--

Meski kondisi anggaran Bengkulu tahun ini terbilang berat, Irfan optimistis pengelolaan APBD bisa lebih baik di masa mendatang. Salah satu langkah penting adalah memperbaiki sistem pencatatan pendapatan transfer dan mendorong optimalisasi PAD.

“Ke depan, sinergi antara pemerintah daerah dan seluruh pihak terkait harus diperkuat. APBD harus menjadi instrumen utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” tegasnya.

Selain itu, Irfan menyarankan agar Pemda lebih memprioritaskan belanja modal yang memberikan dampak langsung pada masyarakat. Peningkatan infrastruktur, dukungan untuk sektor pendidikan dan kesehatan, serta program pemberdayaan ekonomi harus menjadi fokus utama dalam penyusunan anggaran 2025.

Dengan situasi yang dihadapi saat ini, tahun 2025 menjadi momentum penting bagi Pemda Bengkulu untuk melakukan perbaikan. Peran aktif DPRD dan koordinasi dengan DJPb juga akan menjadi kunci keberhasilan pengelolaan anggaran ke depan.

Pemerintah daerah diharapkan tidak hanya mengatasi defisit anggaran, tetapi juga mampu memanfaatkan setiap rupiah APBD untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Dengan pengelolaan yang lebih baik, optimisme peningkatan kesejahteraan masyarakat Bengkulu bukanlah hal yang mustahil.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan