Mengenang Gulali, Kuliner Tradisional Era 90-An Kini Masih Digemari dan Disukai Anak-Anak hingga Sekarang

Reporter: Eka |

Editor: Syariah m |

Senin , 23 Dec 2024 - 12:04

Mengenang Gulali, Kuliner Tradisional Era 90-An Kini Masih Digemari-Poto ilustrasi-

mengenang gulali, kuliner tradisional era 90-an kini masih digemari dan disukai anak-anak hingga sekarang                             
 
radarbengkulu.bacakoran.co - kembang gula, yang akrab disebut gulali, adalah salah satu jajanan tradisional yang sangat populer di indonesia, terutama di era 90-an. 
meskipun waktu berlalu, makanan manis yang terbuat dari gula ini tetap menjadi favorit dan banyak diburu oleh anak-anak di zaman sekarang.
keunikan bentuk dan tampilannya menjadikan gulali sebuah jajanan yang menarik perhatian. meskipun dikenal sebagai jajanan jadul, keberadaannya saat ini terbilang cukup langka.
baca juga:mencoba bakmi semin mbah bejo: kuliner tradisional asal desa purworejo yang memiliki cita rasa khas dan legend
baca juga:kuliner tradisional khas masyarakat cirebon timur
melansir dari laman net, salah satu penjual gulali, aryo, yang berusia 45 tahun dan tinggal di jalan polonia, medan, telah menjajakan golali selama dua tahun. 
 
menurutnya, gulali kini bisa dibilang cukup sulit ditemukan. 
 
ketertarikan aryo untuk berjualan jajanan klasik ini bermula dari langkanya produk tersebut. gulali yang dipasarkan oleh aryo pun hadir dalam berbagai bentuk yang menarik.
 
"bentuk-bentuk gulali yang saya jual dirancang sesuai dengan selera anak-anak. ada berbagai bentuk seperti ayam, burung, kura-kura, bunga, bebek, pesawat, senjata, spongebob, kupu-kupu, bunga matahari, dan masih banyak lagi," ucap aryo.
 
ia menjelaskan bahwa keahliannya dalam merangkai gula menjadi permen yang unik membantunya dalam berjualan gulali. dengan keterampilannya, aryo mampu meraih keuntungan yang cukup lumayan setiap harinya.
 
"bentuk yang paling sulit dibuat adalah bunga, berbeda dengan model-model lainnya. ada juga yang sudah menggunakan cetakan. 
 
jika hari biasa dan sepi pelanggan, saya bisa mendapatkan sekitar 150 ribu rupiah sehari. namun, saat akhir pekan atau dalam acara besar seperti festival buah di karo kemarin, penghasilan saya bisa mencapai 300 ribu rupiah per hari," ungkapnya.
 
harga gulali yang ditawarkan aryo cukup terjangkau, bervariasi tergantung pada bentuk dan lokasi penjualannya.
 
"harga terendahnya 4 ribu rupiah, sementara untuk bentuk yang lebih rumit harganya bisa mencapai 10 ribu rupiah. 
 
saya juga menerima pesanan setiap minggu dari teman-teman yang ingin menjual kembali. dalam seminggu, saya bisa memproduksi sekitar 1000 permen gulali dengan berbagai bentuk dan menawarkan harga 3 ribu rupiah per butir," tuturnya.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR BENGKULU, SELASA 24 DESEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan