Perekonomian Provinsi Bengkulu Lebih Baik
Inflasi Terkendali dan Digitalisasi Meningkat-RADAR BENGKULU-
BACA JUGA:Disiapkan Dana Rp 11 Miliar untuk Pemulihan Hutan Bengkulu
BACA JUGA:Luhut: Rencana Kenaikkan PPN 12 % Hampir Pasti Diundur!
"Kami berharap seluruh masyarakat dan pemerintah daerah di Provinsi Bengkulu dapat terus mendukung dan mengimplementasikan digitalisasi, yang tentunya akan semakin memudahkan transaksi dan memperkuat sistem ekonomi," lanjut Dhita.
Tantangan Ekonomi Global dan Iklim
Di sisi lain, Dhita mengungkapkan bahwa tantangan utama yang dihadapi pada 2025 mencakup ketidakpastian ekonomi global. Terutama di Amerika Serikat, serta dampak perubahan iklim.
"Kondisi ekonomi global yang belum stabil, dengan adanya ketegangan politik dan perang di beberapa negara, serta tantangan iklim, akan mempengaruhi perekonomian kita. Namun, kami tetap optimis dapat menghadapinya dengan langkah-langkah strategis," ujar Dhita.
Peningkatan Konsumsi dan Inflasi yang Terkendali
Meski begitu, Dhita mengungkapkan bahwa berbagai event penting yang akan berlangsung di Bengkulu. Seperti pemilu dan pilkada, diperkirakan dapat meningkatkan konsumsi masyarakat dan berdampak pada harga-harga komoditas.
"Meskipun ada potensi kenaikan harga komoditas, kami optimis dapat mengendalikan inflasi dan menjaga harga tetap stabil. Tahun ini, kami yakin inflasi akan berada pada angka yang sesuai dengan target nasional, yaitu 2,5%-3%," ujar Dhita.
BACA JUGA:Asrama Haji Diprediksi Jadi Lokasi SKB Untuk CPNS 2024 di Bengkulu
BACA JUGA:DPRD Provinsi Bengkulu Sahkan APBD 2025, Defisit Rp 76 Miliar Menanti Solusi
Dengan upaya yang terus dilakukan oleh Bank Indonesia Provinsi Bengkulu dan berbagai pihak terkait, perekonomian provinsi ini diharapkan akan terus berkembang dengan stabilitas yang lebih terjaga di tahun 2025.