Nikmatnya Kerengan Jahe, Jajanan Tradisional Khas Solo Berbentuk Keripik Kini Mulai Langka
Nikmatnya Kerengan Jahe, Jajanan Tradisional Khas Solo Berbentuk Keripik-Ist-
Alih-alih menggunakan gas untuk membentuk dan memanggang jahe, Darto Muliono menggunakan kayu untuk memanggang biji jahe.
Keahlian membuat camilan ini telah diwariskan dalam keluarga secara turun-temurun. Ia adalah generasi keempat dari produsen kerengan jahe.
Sayangnya, kerengan jahe buatan Darto Muljono terancam punah karena anak-anaknya tidak mau meneruskannya.
Setelah sekitar 54 tahun membuat kue lawas ini, tidak ada satupun anaknya yang mau membuatnya. Kabarnya mereka lebih memilih merantau.
Jahe kerengan dalam kantong plastik dijual seharga Rp 15.000. Selain menjual produknya sendiri, Darto Muljono juga sering menerima pesanan dan mengantarkannya ke toko-toko roti dan toko oleh-oleh yang tidak bermerek.
“Saya biasanya menerima telepon dari pelanggan yang menanyakan berapa kilo yang mereka inginkan, dan ketika sudah siap, saya akan mengambilnya.
Pelanggan meminta saya untuk mengirimkannya ke Jakarta, Hong Kong dan Arab. Tak satu pun dari anak-anak saya yang mau membuatnya.
Hanya saya dan bapak [suami] saja,” ujar sang nenek yang setiap hari bolak-balik naik bus dari rumahnya di Juwiling, Klaten.