Angka ini diperkirakan akan terus meningkat jika tidak ada langkah signifikan untuk mengurangi emisi global.
Sektor energi merupakan penyumbang terbesar, terutama pembakaran bahan bakar fosil, yang menyumbang sekitar dua pertiga dari total emisi gas rumah kaca. Pada tahun 2022, emisi karbon dioksida dari bahan bakar fosil akan meningkat 0,8-1,5%.
Penggunaan lahan dan perubahan penggunaan lahan (LULUCF) juga berkontribusi terhadap emisi karbon global. Namun, emisi bersih dari sektor ini relatif stabil pada tahun 2022.
Dalam laporannya yang berjudul 'Emisi CO2 pada tahun 2022', Badan Energi Internasional (IEA) melaporkan bahwa emisi karbon dioksida (CO2) global dari pembakaran energi dan proses industri meningkat 0,9%, atau sekitar 321 juta ton. Peningkatan tajam ini membawa total emisi CO2 global ke rekor tertinggi 36,8 gigaton.
Deretan negara penghasil emisi karbon dioksida terbanyak di dunia
Dalam artikel Investopedia 'Lima negara yang memancarkan karbon dioksida (CO2) paling banyak di dunia' (2024), Andriy Brokhin menjelaskan bahwa negara-negara yang memancarkan karbon dioksida paling banyak di dunia adalah Tiongkok, alias China, Amerika Serikat (AS).
Pada tahun 2024, China, alias Tiongkok, Amerika Serikat (AS), India, Rusia, dan Jepang adalah penghasil emisi karbon dioksida terbesar di dunia, jelasnya.
China menempati posisi teratas sebagai penghasil emisi karbon dioksida terbesar di dunia, dengan emisi sebesar 11,397 miliar ton pada tahun 2022.
Sumber utama emisi karbon di Tiongkok adalah bahan bakar fosil, terutama yang berkaitan dengan batu bara.
Amerika Serikat, penghasil emisi terbesar kedua, akan mengeluarkan 5.075 juta ton karbon pada tahun 2022.
Sektor-sektor yang berkontribusi paling besar terhadap emisi karbon AS adalah transportasi, listrik, dan industri. Di sisi lain, India merupakan penghasil emisi terbesar ketiga di dunia (2,83 miliar ton).
'Emisi CO2 menurut Negara' dari Worldometer (2022) melaporkan data yang sama mengenai penghasil emisi karbon dioksida terbesar di dunia.
China: 12.667.428.430 ton dengan emisi per kapita 8,89; menyumbang 32,88 persen emisi dunia.