Namun, Dr. Tirta mengungkapkan bahwa situasi saat ini jauh berbeda. "Di zaman sekarang, udah ngerokok, party, malas gerak, pakai layanan antar makanan, dan gak pernah olahraga," ungkapnya.
Kombinasi antara gaya hidup yang tidak sehat dan kebiasaan merokok meningkatkan risiko masalah kesehatan secara signifikan.
Menurutnya, perilaku generasi sekarang yang cenderung malas bergerak atau mager memperburuk dampak dari kebiasaan merokok.
"Terus ketika usianya 45, mereka serangan jantung. Yang disalahin siapa? Diri sendiri," tegas Dr. Tirta.
Hal ini menunjukkan bahwa selain rokok, gaya hidup yang tidak aktif dan pola makan tidak sehat juga menjadi faktor penting yang mempercepat munculnya penyakit serius.
Dari penjelasan Dr. Tirta, menjadi jelas bahwa merokok berlebihan, ditambah dengan gaya hidup yang tidak sehat, mempercepat risiko penyakit jantung, paru-paru, dan kondisi kesehatan serius lainnya.
Gejala seperti batuk di pagi hari dengan dahak putih adalah tanda awal yang harus segera diwaspadai.
Perubahan gaya hidup menjadi lebih sehat, seperti rutin berolahraga, mengonsumsi makanan bergizi, dan berhenti merokok, adalah langkah yang sangat penting untuk mencegah dampak buruk di masa depan.