Berdasarkan ungkapan Ali bin Abi Thalib di atas, ada lima penghambat untuk menjadi orang yang saleh harus kita fahami agar kita bisa mencegahnya. Yaitu :
1. Senang Dengan Kebodohan.
Kejahiliyahan yang diterjemahkan dengan kebodohan bisa dipahami bodoh dalam arti intelektual. Yakni, tidak memahami ilmu tentang nilai-nilai kebaikan dan kebenaran atau bisa juga dipahami mengetahui ilmu tentang kebenaran tapi tidak menjalani kehidupan dengan baik dan benar.
Kejahiliyahan seperti inilah yang dibenahi oleh Rasulullah SAW. Karena itu, jangan sampai ada seorang muslim yang justru senang dengan kebodohan.
Secara garis besar, Al-Qur’an menyebutkan kejahiliyahan dalam tiga bentuk.
Pertama adalah jahiliyah dalam masalah ketuhanan. Yakni menjadikan selain Allah SWT sebagai tuhannya. Tuhan dalam Islam adalah sesuatu yang tidak bisa dibuat, tidak bisa dilihat dengan pandangan mata, tidak ada sesuatu yang bisa menyamainya, bahkan tuhan itu justru yang mencipta segala sesuatu, bukan dicipta oleh sesuatu. Karena itu, umat Nabi Musa AS diangap jahil karena mereka meminta dibuatkan tuhan.
BACA JUGA:Khutbah Jumat: Bahagiakanlah Ayah Ibumu Dengan Doa di Alam Sana
BACA JUGA:2 Hal Yang Allah SWT Akan Mengangkat Derajat Kita
Dalam kaitan ini, Allah SWT berfirman yang artinya:
"Dan Kami seberangkan Bani Israil ke seberang lautan itu, maka setelah mereka sampai kepada satu kaum yang tetap menyembah berhala mereka. Bani Israil berkata: Hai Musa, buatlah untuk kami sebuah tuhan (berhala) sebagaimana mereka mempunyai beberapa tuhan (berhala)”. Musa menjawab : “Sesungguhnya kamu ini adalah kaum yang tidak
mengetahui/jahil.” (QS Al A’raf [7]:138).
Kedua, jahiliyah dalam masalah syariah atau hukum. Yakni berhukum kepada hukum selain dari hukum Allah atau hukum yang bertentangan dengan hukum-Nya.
Itu sebabnya, seorang muslim jangan menggunakan hukum yang lain kecuali hukum Allah atau jangan gunakan hukum yang bertentangan dengan hukum-hukum Allah SWT yang disebutkan dalam firman :
“Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki dan (hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang-orang yang yakin” (QS Al Maidah : 50).
Ketiga, jahiliyah dalam masalah akhlak atau prilaku yang tidak sejalan dengan nilai-nilai yang datang dari-Nya. Misalnya saja penampilan seorang wanita yang tidak Islami, sikap sombong, pembicaraan yang tidak bermanfaat, perzinahan dll.
Allah SWT berfirman dalam kaitan menceritakan kasus yang terjadi pada Nabi Yusuf AS :