"Yusuf berkata: Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan jika tidak Engkau hindarkan dariku tipu daya mereka, tentu akan akan cenderung (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk orang-orang yang bodoh." (QS Yusuf : 33).
2. Rakus Terhadap Harta.
Setiap orang pasti membutuhkan harta untuk bisa memenuhi segala kebutuhannya dalam hidup ini. Karenanya, harta harus dicari dengan cara yang halal dan mensyukuri
BACA JUGA:Khutbah Jumat: Cinta Tanah Air Bagian Dari Iman
BACA JUGA:Memahami Rezeki dalam Pandangan Islam
bila telah memperolehnya. Baik dalam jumlah yang sedikit apalagi banyak. Agar kita bisa dan tetap menjadi saleh dalam kaitan dengan harta, maka jangan sampai kita menjadi orang yang rakus. Kerakusan dalam harta biasanya ditandai dengan menginginkan harta yang banyak dengan cara yang tidak halal atau ia ingin agar orang lain tidak mendapatkannya, sehingga dalam suatu usaha ia melakukan penguasaan atau monopoli yang mernyebabkan orang lain tidak mendapatkan peluang untuk berusaha. Disamping itu orang rakus menjadi iri terhadap orang lain yang memiliki harta sehingga ia berusaha agar tidak ada orang yang menyainginya, bahkan
rakus terhadap harta membuat orang tidak peduli terhadap ketentuan hukum sehingga Allah SWT memperingatkan kita semua dengan firman-Nya yang artinya:
“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat) dosa, padahal kamu Mengetahui." (QS Al Baqarah :188)
Jamaah Shalat Jumat Rahimakumullah,
3. Bakhil Terhadap Harta.
Memiliki sifat bakhil atau kikir dalam kaitan dengan harta membuat seseorang akan terhindar dari kesalehan. Hal Ini karena bakhil merupakan sifat tercela yang seharusnya dihindari. Bila tidak, maka ia akan menjadi orang yang rugi dalam kehidupannya di dunia dan akhirat.
Allah SWT berfirman yang artinya :
"Dan siapa yang dihindarkan dari kekikiran dirinya, mereka itulah orang-orang yang beruntung." (QS Al Hasyr : 9).
Karena manusia menjadi tidak saleh, maka kekikiran telah mengakibatkan binasanya suatu umat. Hal ini karena mereka melakukan pertumpahan darah dan ternodalah nilai -nilai kehormatan yang mereka miliki. Disinilah salah satu letak pentingnya bagi kita untuk menjauhi kekikiran.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya : ''Jauhilah kekikiran, karena sesungguhnya ia telah membinasakan orang-orang sebelum kalian, mendorong mereka menumpahkan darah dan menghalalkan semua yang diharamkan Allah.'' (HR. Muslim).
Oleh karena itu, kekikiran jangan dipandang sebagai sesuatu yang membuat seseorang beruntung hanya karena hartanya tidak berkurang, tapi sebenarnya ia mengalami kerugiaan yang nyata. Misalnya orang lain menjadi tidak suka kepadanya, ketenangan jiwa hilang dari dirinya. Sedangkan di akhirat dia lebih merugi lagi.