Membangun Spirit Ketaqwaan di Tahun Baru 1446 Hijriah
Al-Ustadz Armin Tedy, M. Ag-Dokumen/RADAR BENGKULU-
Khatib : Al-Ustadz Armin Tedy, M. Ag
Disampaikan di: Masjid Besar Jami' Babussalam, Jalan P.Natadirja KM.8 Kelurahan Jalan Gedang, Kecamatan Gading Cempaka, Kota Bengkulu
Sidang Jumah yang dimuliakan Allah SWT
Marilah kita bersyukur kepada Allah Subhannahu wa Ta’ala dengan mengucapkan Alhamdulillahirabbil’alamin dan bershalawat kepada nabi kita Muhammad Shalallaahu alaihi wasalam dengan mengucapkan Allahumma Solli ‘ala saiyyidina Muhammad wa’ala ali sayyidina Muhammad.
Kita bermohon semoga Allah Subhannahu wa Ta’ala, meridhoi dan menerima amalan yang kita lakukan sebagai amalan ibadah yang diterima serta kita memohon pula untuk senantiasa dijadikan pengikut Rasulullah Shalallaahu alaihi wasalam yang setia hingga akhir hayat serta kita tidak kembali keharibaanNya kecuali dalam keadaan berserah diri kepadaNya.
Sebagaimana yang Allah perintahkan kepada kita di dalam surat Ali Imran ayat 102 yang artinya: “Dan janganlah kamu mati, kecuali dalam keadaan beragam Islam.” (QS. Ali Imran 102)
Sidang Jumat yang dimuliakan Allah SWT
Mari Kita mengupgrade ketaqwaan kita diawal tahun 1446 H ini , dengan senantiasa melakukan apa- apa yang diperintahkan oleh Allah SWT dan menjauhi apa-apa yang dilarangNya.
Perputaran waktu terus bergulir seiring dengan perputaran matahari. Dari hari ke hari, minggu ke minggu dan bulan ke bulan, tanpa terasa kita sampai pada Jumat pertama dari bulan Muharram 1446 Hijriah. Sebagai orang yang beriman tentu kita banyak bertafakur untuk bermuhasabah atas waktu- waktu yang sudah kita lalui, sehingga masuk pada awal bulan di tahun hijriah ini.
Allah menciptakan kita hidup di muka bumi ini bukan untuk sia-sia. Tanpa tujuan yang jelas. Sebagaimana kita tahu bersama bahwa Allah menciptakan makhluk bernama manusia tiada lain hanya untuk beribadah kepadaNya.
Allah berfirman di dalam surat Adz-Dzariyat ayat 56 yang artinya: “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembahKu (beribadah kepadaKu).”
Sidang Jumat yang dimuliakan Allah SWT
Hidup di dunia ini sementara bukan kehidupan yang abadi atau kekal, dan dunia ini hanya merupakan persinggahan, yang tujuannya adalah kehidupan yang kekal abadi. Yaitu kehidupan akhirat.
Allah Subhannahu wa Ta’ala berfirman yang artinya: “Sedangkan kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.” (Al-A’la: 17).