radarbengkulu.bacakoran.co Automation, perusahaan yang bergerak di bidang industri otomatisasi dan transformasi digital terbesar di dunia, mengadakan acara ROKLive Southeast Asia di Surabaya, Indonesia, pada 7 Agustus 2024.
Acara yang bertemakan "Discover What's Possible" ini menampilkan berbagai inovasi terbaru dalam teknologi industri, seperti Artificial Intelligent (AI), cloud-based Manufacturing Execution Systems (MES) dan cybersecurity yang menggambarkan masa depan dunia perindustrian.
ROKLive, acara yang diadakan Rockwell Automation untuk mitra dan klien, menampilkan inovasi terbaru dalam otomatisasi industri, transformasi digital, dan solusi manufaktur pintar (smart manufacturing).
BACA JUGA:Resep Pangsit Goreng Enak dan Gampang Ditiru dari Kedai Xellin Bengkulu
BACA JUGA:Asia Tenggara Bersiap untuk Unggul dari Tiongkok dalam Pertumbuhan PDB dan PMA
Di acara ini, Rockwell Automation menyediakan wadah untuk memproyeksikan visi besar sekaligus mengedukasi mitra dan klien mengenai wawasan seputar teknologi transformatif seperti AI, Augmented Reality/Virtual Reality (AR/VR), dan robotic dan dampak positif inovasi teknologi tersebut terhadap bisnisnya.
ROKLive mencakup sesi presentasi menarik, sesi berbagi pengalaman dari klien, informasi terkini seputar teknologi, diskusi seputar perindustrian, serta pameran interaktif yang menampilkan inovasi terkini dari Rockwell Automation dan anggota PartnerNetwork™.
Topik mengenai sustainability, cybersecurity, dan terobosan digital transformation menjadi poin-poin penting pada acara ini.
Marcelo Tarkieltaub, Regional Director, Asia Tenggara, Rockwell Automation, menyampaikan presentasi tentang masa depan otomatisasi sekaligus memaparkan potensi otomatisasi untuk meningkatkan inovasi, adaptabilitas, dan performa di tengah kondisi industri yang semakin kompleks.
"Otomatisasi kini mentransformasi lanskap industri dengan mengatasi kompleksitas, serta meningkatkan inovasi, fleksibilitas, dan performa. Setelah kemunculan teknologi transformatif, business leaders harus selalu mengikuti tren dan beradaptasi agar tetap kompetitif," kata Marcelo.
Di tengah tantangan global terkini yang mencakup inflasi dan kendala supply chain, industri manufaktur dihimbau untuk semakin mengandalkan teknologi agar dapat meningkatkan produktivitas, mengatasi kelangkaan tenaga kerja yang terampil, serta memperkuat sistem keamanan siber. Dalam edisi terbaru "State of Smart Manufacturing Report" yang dirilis Rockwell Automation, para pelaku manufaktur kian memprioritaskan AI dan machine learning. Di Asia Pasifik sendiri, sebesar 44% pelaku manufaktur sudah mulai mengintegrasikan AI dan machine learning dalam kegiatan operasional.
Indonesia siap menyambut masa depan manufaktur