RADAR BENGKULU - Inovasi terus dilakukan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). Terbaru, meluncurkan Arsitektur SPBE (Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik) Nasional. Ini sebagai implementasi Peraturan Presiden Nomor 95 Tahun 2018 tentang Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik serta Peraturan Presiden Nomor 132 Tahun 2022 tentang Arsitektur SPBE Nasional.
Seperti dikutip dari laman DISWAY.ID, acara peluncuran ini berlangsung pada 5 Agustus 2024, bersamaan pada rapat koordinasi SPBE Kemendikbudristek tahun 2024 untuk menyusun peta rencana SPBE 2024-2029 dan rencana strategis Kemendikbudristek.
Pada lingkungan Kemendikbudristek, integrasi dan pengelolaan SPBE telah disusun dan ditetapkan melalui Kepmendikbudristek Nomor 303/M/2024.
Arsitektur SPBE nantinya akan menjadi kerangka dan panduan dalam pelaksanaan integrasi, baik dalam konteks proses bisnis, data dan informasi, infrastruktur, aplikasi, dan keamanan SPBE di lingkungan Kemendikbudristek.
Kata Sekretaris Jenderal Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Suharti, SPBE ini mengubah cara pandangnya dari bekerja secara terpisah-pisah menjadi sinergis dan kolaboratif untuk menghasilkan layanan SPBE yang terpadu, inklusif, dan berdampak pada masyarakat.
Hal ini juga menjawab tuntutan zaman untuk memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas dengan birokrasi yang lebih efisien dan transparan.
"Pemerintah dituntut untuk memberikan pelayanan yang baik, birokrasi yang semakin efisien dan transparan, apalagi dituntut adanya berbagai integrasi, termasuk integrasi data dan keamanan data," ujar Suharti.
BACA JUGA:Ini Ide Lomba 17 Agustus 2024 yang Unik-Lucu
BACA JUGA:Program Makan Bergizi Gratis Sudah Termasuk Sarapan dan Makan Siang
Karena itu, lanjutnya, menguatkan sinergi dan kolaborasi dalam membangun kesepahaman dan komitmen terkait dengan implementasi SPBE perlu terus dilakukan.
"Arsitektur SPBE Kemendikbud diharapkan dapat menjadi kerangka dan panduan dalam percepatan penyusunan peta rencana SPBE guna mewujudkan transformasi digital pendidikan, kebudayaan, riset, dan teknologi untuk Indonesia maju," harapnya.
Sementara itu Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makariem mengungkapkan bahwa keberhasilan transformasi dunia pendidikan yang secara masif dilakukan sejak 5 tahun terakhir tidak lepas dari pemanfaatan teknologi.
"Kita telah menghadirkan sejumlah platform pendidikan yang mampu mendorong guru, pelajar, serta seluruh keluarga pendidikan dalam menunjukkan proses belajar dan mengajar yang jauh lebih aman, nyaman, dan menyenangkan," kata Nadiem pada sambutan via video.
Menariknya, pihaknya berhasil meraih nilai indeks 3,9 dengan predikat sangat baik untuk sistem pemerintahan berbasis elektronik.
Pencapaian ini, menurut Nadiem, menunjukkan bahwa pihaknya berhasil memberikan pelayanan pendidikan berbasis digital yang berkualitas bagi semua pihak.