RADAR BENGKULU - Nelayan di Pulau Baai, Kota Bengkulu, mengungkapkan kekhawatiran mereka terhadap kondisi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Khusus Nelayan (SPBN) yang terlihat sangat memprihatinkan. Tampak penampung Bahan Bakar Minyak (BBM) Bio Solar yang sudah berkarat dan dikelilingi oleh tumpukan sampah.
Salah seorang nelayan Ibrahim (45), yang beraktivitas di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Pulau Baai, menyatakan keprihatinannya terhadap kondisi SPBN tersebut. Beberapa bagian tangki penampung BBM terlihat sudah mulai berkarat dan tanpa pembatas pengaman yang memadai.
"SPBN di sini sudah berkarat. Saya khawatir ada kebocoran dan bisa menyebabkan kecelakaan yang sangat berbahaya bagi kami," ujar Ibrahim.
Ibrahim menambahkan bahwa SPBN ini sering ditinggalkan tanpa pengawasan, menjadi tempat tidak hanya untuk mengisi BBM tetapi juga sebagai tempat kencing dan pembuangan sampah. Kondisi SPBN yang kurang terawat membuatnya menjadi tempat yang kurang nyaman bagi para nelayan.
"Orang sering buang sampah dan buang air kecil ke sini karena gelap dan tertutup. Seperti itulah kondisinya," tambah Ibrahim.
BACA JUGA: Gubernur Rohidin: Infrastruktur Kunci Utama Menggerakkan Ekonomi Daerah
Ibrahim berharap adanya upaya peremajaan dan perbaikan pada SPBN TPI Pulau Baai. Hal ini diharapkan dapat mencegah terjadinya kejadian yang tidak diinginkan dan tidak menghambat para nelayan dalam mengambil BBM Bio Solar. "Kami berharap ada perbaikan segera dari pihak yang berwenang," kata Ibrahim.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan (DKP) Provinsi Bengkulu, Syafriandi, mengakui bahwa SPBN yang kondisinya tidak layak dan harus segera diremajakan untuk menjaga keamanan. "Benar, SPBN sudah tua dan rusak. Harus diperbaiki agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti kebakaran akibat kebocoran dan takaran yang tidak pas," ungkap Syafriandi.
BACA JUGA:Nasib Guru Honorer, Ketika PPPK Diperdebatkan, Zainal: Pertahun, 80 - 100 Orang Guru Pensiun
Syafriandi sangat mengharapkan adanya pengaduan masif dari nelayan terkait keluhan di lapangan. DKP sudah menginstruksikan kepada jajaran, seperti UPTD Perikanan Pulau Baai, untuk turun ke lapangan dan mengevaluasi kondisi SPBN tersebut. "Saya sudah instruksikan kepada UPTD untuk turun ke lapangan dan melihat situasinya," kata Syafriandi. (wij)