DARAH MAYAT

DARAH MAYAT -Poto ilustrasi-

 

 

radarbengkulu - Semakin hari keadaan Jeffry bukan malah semakin membaik,justru keadaannya semakin parah dan tidak terkendalikan lagi. Hari harinya dihabiskannya didalam sebuah ruangan besi yang terkunci sangat rapat. Ia terus meronta ronta seperti orang gila yang mengamuk. Orang tuanya sangat stres menghadapi ini semua. Tidak ada seorang dokter pun yang mengetahui apa penyebabnya. Suatu hari ayahnya baru sadar bahwa tiga bulan yang lalu ada seorang kakek yang mau mendonorkan darahnya kepada Jeffry karena waktu itu Jeffry kritis akibat kecelakaan motor. Jadi kalau tidak ada orang yang mau mendonorkan darahnya kepadanya maka Jeffry akan mati. Apakah itu penyebabnya atau tidak,itulah yang ingin diselidiki oleh ayah Jeffry.

BACA JUGA:Makan Bergizi Gratis Prioritaskan Penggunaan Bahan Pangan Lokal

Dengar dengar cerita orang katanya kakek itu tinggal tidak jauh dari area pemakaman yang terletak dipinggir sungai. Akhirnya malam itu juga tepatnya pukul 8 malam si ayah pun pergi untuk menemuinya. Di kayuhnya sepedanya sekuat tenaga dan ia merasakan malam itu sangat dingin sekali.

Setibanya ia dipinggir sungai,ia melihat sebuah gubuk tua yang tampak sedikit reot diseberang tepi sungai. Tidak ada perumahan disekelilingnya. Lampu yang ada didalamnya masih menyala. Tidak salah lagi pasti itulah rumah si kakek itu. Sebelum ia menuju gubuk itu,tidak ada salahnya ia memperhatikan gerak gerik si kakek terlebih dahulu. Dengan keadaan yang sedikit basah,si ayah pun turun dari atas sepeda dan menyandarkan sepeda itu disebuah pohon lalu jongkok. Ia mengendap endap melalui semak semak sambil tiarap diatas tanah.

 

Tidak berapa lama ia melihat si kakek dari kejauhan datang dari arah tempat pemakaman menuju gubuknya. Ada sesuatu benda berwarna putih diseret seretnya,tidak salah lagi itu adalah sebuah goni. Bukan,bukan goni,melainkan terlihat seperti kain kafan. Apakah itu pocong? Benar,benar sekali,itu adalah pocong dan ada sosok mayat didalamnya. Ya ampun,dengan seketika si ayah pun merinding melihatnya. Berarti kakek itu baru saja menggali sebuah makam dan mengambil mayatnya. Lalu si kakek membukanya,ternyata mayat itu masih utuh. Sepertinya mayat itu baru saja dikuburkan oleh keluarganya.

 

Apa yang akan dilakukannya? Si ayah terus mengamatinya dengan hati hati sehingga sesekali ia menelan air liurnya dalam dalam. Dan sambil memukuli nyamuk yang hinggap ditubuhnya. Mayat itu digantung oleh si kakek diatas ranting pohon,dengan posisi kaki diatas dan kepala dibawah. Diambilnya pisau dan dengan sangat hati hati ia menyayat nyayat dan menyembelih mayat itu lalu mengambil sebuah selang panjang dan mengalirkan darahnya kedalam sebuah plastik yang sudah diletakkannya tepat dibawah mayat itu.

Ya Tuhan,untuk apa dia melakukan ini semua? Pikir si ayah. Mungkin karena sangkin takutnya,secara tidak sengaja si ayah menyenggol sebuah batu dan jatuh kedalam air sungai. 'BYURRR..' si kakek terkejut dan menolehkan pandangannya kearah si ayah. Dan si ayah dengan cepat menundukkan kepalanya tepat menempel ditanah. Sepertinya kakek itu sudah mengetahuinya. Karena dilihatnya,kakek itu tidak ada lagi ditempatnya tadi dan mayat itu masih tetap tergantung. Si ayah pun ketakutan yang membuatnya keringat dingin. Ia berniat meninggalkan tempat itu,dan ketika ia keluar dari persembunyiannya dan berbalik badan,kakek itu sudah berdiri tepat didepannya. Mukanya terlihat marah. ''apa yang kau lakukan disini,ha?'' katanya sambil bersiap menusukkan pisau ke perut si ayah. ''ti tidak kek,tidak ada'' jawabnya gemetar.

 

Dengan spontan kakek itu melayangkan pisaunya kearahnya dan dengan cepat pula si ayah mengelak lalu lari tunggang langgang. Sesampainya dirumah,si ayah menceritakan kepada warga semua yang baru saja dilihatnya. Warga terheran heran,ternyata darah yang mengalir ditubuh Jeffry adalah darah mayat. Oleh sebab itu Jeffry sangat bertingkah sangat aneh. Warga pun menjadi geram dan ingin cepat cepat mengusir kakek itu,bila perlu membunuhnya. ''kita bakar saja gubuknya'' kata seorang warga yang dari tadi sudah berkumpul ramai sambil membawa bawa obor. ''iya iya,kita bakar saja,bila perlu orangnya juga harus dibakar. sudah banyak keluarga kita mati karena tingkahnya'' kata warga.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan