RADAR BENGKULU - Pusat Operasi SAR (Search and Rescue) menerima informasi dari Observasi Satelit Cepat (OSC) bahwa pada tanggal 7 April 2024.
Tim SAR Gabungan telah berhasil menemukan korban hanyut bernama Aswan, seorang pria berusia 56 tahun .
Keberhasilan ini terjadi pada tanggal 7 April 2024, di koordinat 4°22'57.84"S dan 102°57'42.74"E, sekitar 8 kilometer dari Lokasi Kejadian Peristiwa (LKP).
Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Basarnas Bengkulu, Pos AL Bengkulu Selatan, Polsek Ulu Manna, Polairud, BPBD Bengkulu Selatan, Tagana, serta masyarakat setempat, telah melakukan pencarian intensif sejak kejadian tragis tersebut terjadi.
Korban, Aswan, berhasil ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa. Selanjutnya, proses evakuasi dilakukan oleh tim untuk membawa korban ke rumah duka. Meskipun berakhir dengan sedih, penemuan korban ini memberikan kepastian kepada keluarga dan masyarakat sekitar.
Kepala Kantor Basarnas Bengkulu, Muslikun, menyampaikan duka cita mendalam atas kepergian Aswan.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam upaya pencarian dan penyelamatan.
BACA JUGA:Pemprov Bengkulu Terus Pantau Perkembangan Harga Barang di Pasar
BACA JUGA:Hari Raya Idul Fitri 1445 H tahun 2024 Diperkirakan Serentak, Ini Pesan Moral Kepala Kemenag Kaur
BACA JUGA:ASN Diimbau Masuk Tepat Waktu Setelah Libur Idul Fitri 1445 Hijriah
"Meskipun dalam keadaan dulu kita tetap berterimakasih kepada tim yang telah berhasil menemukan korban," sampainya.
Kepastian penemuan korban ini diharapkan dapat membawa sedikit kedamaian bagi keluarga dan kerabatnya dalam menghadapi cobaan ini.
Semoga korban mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya, dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan dalam menghadapi cobaan ini.
Seperti yang dilansir sebelumnya, sebuah peristiwa tragis mengguncang Desa Merambung, Kecamatan Ulu Manna, Kabupaten Bengkulu Selatan, saat seorang pria bernama Aswan (56 tahun) dilaporkan hilang saat menjala ikan di lokasi Selingko Dusun Penganggiran.
Kronologis kejadian ini menggambarkan betapa cepatnya situasi bisa berubah menjadi tragis.