Pemprov Bengkulu Terus Pantau Perkembangan Harga Barang di Pasar
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembelian secara berlebihan atau panic buying kebutuhan pokok-ist-
RADAR BENGKULU - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu memberikan imbauan kepada masyarakat untuk tidak melakukan pembelian secara berlebihan atau panic buying kebutuhan pokok. Imbauan ini disampaikan oleh Asisten Setda Provinsi Bengkulu, R.A Denni, usai melakukan pemantauan di Pasar Panorama dan Pasar Tradisional Modern (PTM) Kota Bengkulu.
"Belilah sesuai kebutuhan saja. Jangan berdasarkan nafsu. Karena takut kehabisan, sehingga menumpuk beras. Ini berbahaya bagi kita," tegas RA. Denni.
Pemprov Bengkulu juga menjamin ketersediaan kuota kebutuhan pokok di tengah meningkatnya konsumsi masyarakat menjelang perayaan Idul Fitri.
BACA JUGA:ASN Diimbau Masuk Tepat Waktu Setelah Libur Idul Fitri 1445 Hijriah
BACA JUGA:Provinsi Bengkulu Antisipasi Tejadinya Inflasi Pasca Lebaran
BACA JUGA:4 Anggota DPRD Provinsi Bengkulu Terlambat Sampaikan LHKPN ke KPK
"Kami pastikan ketersediaan beras aman dan cukup."
Dari hasil pantauan di dua pasar tersebut, terungkap bahwa beberapa komoditas mengalami penurunan harga, termasuk beras. Harga beras kualitas standar yang sebelumnya Rp 23 ribu percupak, turun menjadi Rp 21 ribu percupak.
Namun, tidak semua komoditas mengalami penurunan harga. Beberapa komoditas pangan mengalami kenaikan harga, seperti daging ayam ras yang naik menjadi Rp 40 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 35 ribu per kilogram, serta daging sapi murni yang naik menjadi Rp 140 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 130 ribu per kilogram.
Begitu juga dengan harga cabai merah besar yang naik menjadi Rp 65 ribu per kilogram dari sebelumnya Rp 50 ribu per kilogram.
Pemprov Bengkulu terus memantau dan mengawasi pergerakan harga komoditas pangan untuk memastikan ketersediaan dan stabilitas harga menjelang perayaan Idul Fitri. Diharapkan masyarakat tetap waspada dan bijak dalam berbelanja demi kestabilan ekonomi rumah tangga.