8 Manfaat Puasa Secara Psikologis, Baik untuk Kesehatan Mental

Sabtu 23 Mar 2024 - 10:32 WIB
Reporter : eka pertama sari
Editor : Syariah muhammadin

Tak heran jika banyak orang yang merasakan kekosongan dalam dirinya, dan hal ini hanya bisa diatasi melalui hubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa.

Salah satu cara untuk menciptakan hubungan ketuhanan tersebut adalah melalui ibadah, termasuk puasa. 

Selain berpantang makanan, puasa juga meningkatkan nilai-nilai keagamaan dan pengalaman yang mendekatkan seseorang kepada Sang Pencipta.

Setiap tahunnya, puasa dapat diiringi dengan berbagai kegiatan keagamaan yang penuh perayaan dan berkah. 

Misalnya saja tadarus, itikaf, mengaji, dan mendengarkan ceramah para pemuka agama di masjid.

Tentunya, puasa yang dibarengi dengan berbagai aktivitas membawa kedamaian batin bagi seseorang yang tidak dapat dimiliki oleh siapa pun di dunia ini. Menyediakan.

6. Mengantisipasi pemicu gangguan kesehatan mental

Gangguan jiwa disebabkan oleh banyak faktor. Selain permasalahan kehidupan sehari-hari, kesehatan fisik memegang peranan penting dalam kesejahteraan mental seseorang, seperti gula darah, fungsi hormon, dll.

Dari sumber drroseann.com, psikolog dan konselor profesional Dr. Roseann Capanna – Hodge menjelaskan, puasa bisa menjadi solusi.

Pasalnya, puasa dapat meningkatkan fungsi kadar gula darah, fungsi hormon, sel, dan neurotransmitter yang mempengaruhi kesehatan mental.

Puasa juga meningkatkan proses autophagy atau siklus pembersihan setidaknya selama 12 jam. Proses ini melibatkan pembuangan mikotoksin dan zat lain yang dapat mengganggu fungsi otak serta memengaruhi kesehatan fisik dan mental.

7. Mengurangi gejala kecemasan

Adalah umum bagi orang untuk mengalami kecemasan dari waktu ke waktu terhadap berbagai hal dalam hidup. 

Namun kecemasan yang berlebihan, berkepanjangan dan sulit dikendalikan menandakan adanya penyakit mental pada seseorang.

Selain konsultasi profesional, puasa dapat menjadi solusi lain yang perlu dipertimbangkan untuk mengurangi gejala kecemasan berlebihan.

Hal ini didukung oleh penelitian yang diterbitkan dalam HHS Author Manuscripts (2017) yang meneliti perilaku kecemasan tikus yang dipuasakan selama 24 jam dan diuji di labirin. 

Kategori :