Sebuah penelitian yang diterbitkan pada 9 Februari 2022 di jurnal Frontiers in Physiology 2022 menemukan bahwa tidur siang berpengaruh positif terhadap aktivitas fisik dan persepsi aktivitas sebelum, selama, dan setelah Ramadhan.
Selama periode sebelum dan sesudah Ramadhan, durasi tidur siang tidak mempengaruhi peningkatan yang terkait dengan aktivitas ini.
Namun, selama masa uji coba Ramadhan, tidur siang selama 45 menit terbukti efektif dalam meningkatkan performa dan menurunkan skor RPE (skala pengerahan tenaga).
2. Mengurangi rasa lapar
Tidur dapat membantu mengurangi rasa lapar dan haus dengan cara memusatkan perhatian dan memberikan kesempatan untuk memperlambat metabolisme tubuh.
Menurut Scientific American, peneliti dari Universitas Cape Town di Afrika Selatan baru-baru ini menganalisis hasil tujuh penelitian yang menggunakan metode berbeda untuk meningkatkan durasi tidur.
Mereka menemukan bahwa orang yang tidur lebih lama akan mengurangi rasa lapar di siang hari. Yang terbaik, keinginan mereka untuk makan makanan manis dan asin menurun.
3. Meningkatkan mood
Istirahat yang cukup membantu menjaga suasana hati tetap baik selama bulan puasa sehingga membantu terhindar dari stres dan ketegangan.
Puasa di bulan Ramadhan berarti bangun di waktu subuh yang biasanya merupakan waktu tidur.
Oleh karena itu, tidak jarang orang mengalami kurang tidur saat berpuasa. Pilihan yang tepat bisa berupa tidur yang cukup saat puasa, istirahat atau tidur di siang hari.
Cleveland Clinic Abu Dhabi menulis bahwa tubuh mempertahankan ritme sirkadian, jam internal 24 jam yang berperan penting dalam tertidur dan bangun.
Perubahan apa pun pada pola tidur kita dapat mengganggu ritme ini, sering kali menyebabkan perubahan suasana hati seperti mudah tersinggung, dan beberapa orang lebih rentan terhadap sakit kepala dan migrain.
4. Meningkatkan konsentrasi dan daya ingat