“Kami ingin memastikan bahwa setiap instansi dan lembaga memiliki visi yang sama dalam membantu rakyat. Tidak boleh ada lagi keluhan tentang buruknya pelayanan publik,” papar Helmi.
Program sosial juga tak luput dari perhatian. Helmi-Mian berencana menjalankan program “Orang Tua Asuh” bagi anak yatim dan piatu dari keluarga kurang mampu tanpa membedakan agama atau ras. Program ini akan melibatkan pejabat pemerintah dari tingkat provinsi hingga kabupaten.
“Kami ingin anak-anak kurang mampu mendapatkan pendidikan yang layak. Program ini akan dimulai dari Gubernur hingga pejabat lainnya. Semua akan menjadi bagian dari solusi,” ujarnya.
Kemudian Salah satu program unggulan Helmi-Mian adalah BPJS gratis bagi warga kurang mampu. Program ini tidak hanya mencakup pengobatan di rumah sakit dalam provinsi, tetapi juga memungkinkan pasien dirujuk ke rumah sakit terbaik di luar Bengkulu, seperti di Jakarta.
“Nanti, Pemprov akan melakukan kerja sama (MoU) dengan rumah sakit terbaik di luar Bengkulu agar warga kita mendapatkan layanan kesehatan terbaik,” jelas Helmi.
10 Program Prioritas 100 Hari Kerja Helmi-Mian
Bebaskan ijazah siswa SMA yang tertahan di sekolah.
Penyediaan ambulans desa untuk meningkatkan layanan kesehatan.
Atasi kelangkaan BBM dan antrian panjang di SPBU.
Perbaikan jalan provinsi agar mulus dan nyaman dilalui.
Pembersihan jalan dari tumbuhan liar seperti ilalang.
Program Orang Tua Asuh untuk anak yatim/piatu kurang mampu.
Apel bersama instansi pelayanan untuk menyatukan visi membantu rakyat.
Penanganan pendangkalan alur Pelabuhan Pelindo.
BPJS gratis bagi warga kurang mampu.
Pos pengaduan rakyat melalui media sosial untuk menyerap aspirasi langsung.
Dengan sederet program ini, Helmi-Mian membawa harapan besar bagi masyarakat Bengkulu. Langkah nyata yang dirancang dalam 100 hari kerja diharapkan menjadi fondasi kuat untuk lima tahun ke depan.