Pemprov Bengkulu Dorong Pembangunan Pelabuhan di Utara untuk Atasi Kerusakan Jalan
Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Perhubungan (Dishub) terus berupaya untuk mengatasi masalah kerusakan jalan yang diakibatkan oleh muatan kendaraan berat-Ist-
RADAR BENGKULU – Pemerintah Provinsi Bengkulu melalui Dinas Perhubungan (Dishub) terus berupaya untuk mengatasi masalah kerusakan jalan yang diakibatkan oleh muatan kendaraan berat. Terutama angkutan batu bara yang melebihi kapasitas kelas jalan.
Dalam rangka menghadapi tantangan ini, Pemprov Bengkulu mendorong rencana pembangunan pelabuhan di kawasan utara Bengkulu.
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Bengkulu, Bambang Agus Supra Budi mengungkapkan, usulan pembangunan pelabuhan tersebut telah disampaikan ke pemerintah pusat melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Republik Indonesia. Usulan ini diajukan saat kunjungan langsung bersama Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah ke Kemenhub RI. Bambang menekankan pentingnya pembangunan pelabuhan untuk mengurangi tekanan pada infrastruktur jalan di wilayah Bengkulu.
"Kita sampaikan terkait dengan beban jalan yang ada di Provinsi Bengkulu, terutama akibat angkutan batu bara. Kami telah menyampaikan kepada Pak Menteri agar di wilayah Bengkulu Utara, khususnya Ketahun dan Putri Hijau, dapat dilakukan pembangunan pelabuhan," ujar Bambang.
Bambang menegaskan, pembangunan pelabuhan dapat dilakukan oleh pemerintah atau pihak swasta. Yang terpenting adalah dampak positif yang dapat diberikan. Yaitu mengurangi beban jalan yang selama ini rusak akibat angkutan batu bara.
BACA JUGA:Kurun Waktu 7 Bulan, Kejari Bengkulu Selatan Tangani Ratusan Perkara
BACA JUGA:BPOM Bengkulu Intensifkan Pengawasan terhadap Roti Okko, Diduga Mengandung Bahan Berbahaya
BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Sudah Susun Strategi Penurunan Angka Kemiskinan dan Stunting
"Apakah pelabuhan dibangun oleh pemerintah atau swasta, yang penting adalah angkutan batu bara dari wilayah Bengkulu Utara tidak semuanya harus melewati Kota Bengkulu," tambah Bambang.
Setiap harinya, sekitar 1.000 hingga 1.200 truk angkutan batu bara dari wilayah utara Bengkulu melintasi jalan menuju Kota Bengkulu. Beban berat ini melebihi kapasitas jalan dan menyebabkan kerusakan infrastruktur yang serius.
Kondisi ini tidak hanya merusak jalan, tetapi juga menyebabkan kemacetan lalu lintas yang mengganggu aktivitas masyarakat.