Jumatan Berkualitas
Ahmad Sidik, S.Mn--
Karena itu kami mengajak kepada para jamaah, mari kita sayangi waktu kita, kita gunakan waktu yang singkat ini tidak habis untuk membaca berita, tapi kita manfaatkan untuk lebih banyak membaca ilmu agama.
3. Mendengarkan dengan seksama
Syarat yang ketiga, kata Ibnul Qayyim:
“dia mendengarkan dengan seksama”
Artinya dia pasang pendengarannya sebaik mungkin. Makanya Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam melarang keras setiap tindakan ketika jumatan yang bisa menyebabkan orang tidak konsentrasi. Seperti di antaranya bermain kerikil, kata Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam:
“Siapa yang mainan kerikil, maka gugur pahala Jumatannya.” (HR. Muslim)
Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga melarang bicara dengan orang lain. Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda yang artinya:
“Kalau kamu mengatakan kepada temanmu pada hari Jumat: Diam! Padahal imam sedang berkhutbah, maka sungguh kamu telah menggugurkan pahala Jumatanmu.” (HR.Bukhari dan Muslim)
BACA JUGA:Khutbah Jumat: Nasehat Imam Al Ghazali
BACA JUGA:Khutbah Jumat: Fiqh Shalat Jumat yang Kadang Terabaikan
Agar mereka terkondisi untuk fokus mendengarkan apa yang disampaikan oleh khatib, waktu Jumatan tidak lama, kurang lebih hanya 10/15 menit, dalam kondisi pandemi lebih singkat. Sehingga sangat disayangkan kalau waktu yang singkat ini terkadang masih kita gunakan untuk sesuatu yang sia-sia.
4. Menyaksikan
Kemudian yang keempat:
“Dan dia menyaksikan (fokus/konsentrasi dengan apa yang dia dengar).”
Kadang ada orang yang fisiknya di masjid tapi batinnya di warung, mungkin barangkali dia dalam kondisi lapar atau dia punya kegiatan lain yang masih terpikirkan dalam ingatannya sehingga fisiknya di masjid tetapi batinnya ada di tempat yang lain, maka dia tidak konsentrasi.