Jumatan Berkualitas
Ahmad Sidik, S.Mn--
Jika semacam ini yang terjadi, maka meskipun kita Jumatan selama 60 tahun, 70 tahun, bahkan berpuluh-puluh tahun sekali pun, sama sekali tidak akan memberikan pengaruh bagi kita. Namun kalau kemudian orang itu datang dengan niat berangkat dalam rangka untuk menambah ilmu pengetahuan, menambah ilmu agama, maka in shaa Allah akan memberikan manfaat baginya.
Allah Subhanahu wa Ta’ala menjelaskan di akhir surat Qaf yang artinya:
“Sesungguhnya Al-Qur’an itu merupakan peringatan bagi orang yang memiliki hati...”
Tentu saja bukan maksudnya adalah orang yang memiliki organ jantung, tapi maksudnya adalah orang yang hatinya hidup.
“Dan dia perhatikan dengan baik.”
“Seolah-olah dia menyaksikan kebenaran yang ada di hadapannya.” (QS. Qaf[50]: 37)
Imam Ibnul Qayyim Rahimahullah mengatakan, ayat ini menjelaskan tentang syarat ilmu itu bisa memberikan manfaat bagi hamba.
1. Sumber ilmu yang baik
Syarat yang pertama adalah sumber peringatan atau sumber ilmu adalah sumber ilmu yang baik. Dan Allah sebutkan dalam ayat ini dengan Al-Qur’an .
“Sesungguhnya dalam Al-Qur’an itu…”
Karena itulah kita dituntut ketika belajar ilmu agama harus memilih guru yang baik.
Sebagaimana Imam Asy-Syafi’i Rahimahullah pernah mengatakan tentang Imam Malik.
“Aku ridha untuk menjadikan Imam Malik sebagai hujjah antara diriku dengan Allah Ta’ala.”
Dan ulama di masa silam menyadari bahwa mengambil guru nantinya akan dipertanggungjawabkan dihadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala. Karena itu seorang ulama tabi’in, Muhammad bin Sirin mengatakan:
“Sesungguhnya ilmu ini adalah agama, karena itu perhatikanlah dari siapakah kalian mengambil agama kalian.”