Mengenal Duck Syndrome: Terlihat Tenang di Luar, Tertekan di Dalam

Reporter: Naura |

Editor: syariah m |

Selasa , 01 Oct 2024 - 08:09

Duck Syndrome atau Sindrom Bebek adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan kondisi seseorang yang tampak tenang, percaya diri, dan baik-baik saja di permukaan, tetapi sebenarnya sedang merasa stres, cemas, atau tertekan di dalam-poto ilustrasi-

Cara Mengatasi Duck Syndrome

1. Terima Diri Apa Adanya: Belajarlah untuk menerima bahwa tidak ada yang sempurna dan setiap orang memiliki keterbatasannya. Mengakui kelemahan diri adalah langkah awal menuju kesejahteraan mental.

2. Bicarakan dengan Orang Terdekat: Jangan takut untuk berbagi perasaan Anda dengan orang-orang yang Anda percayai. Terkadang, bercerita kepada orang lain dapat membantu meredakan beban yang Anda rasakan.

3. Kurangi Penggunaan Media Sosial: Media sosial sering kali memicu perasaan tidak aman karena perbandingan sosial. Mengurangi waktu yang dihabiskan di media sosial dapat membantu mengurangi tekanan untuk tampil sempurna.

4. Lakukan Relaksasi: Meditasi, yoga, atau olahraga dapat membantu mengurangi stres dan membuat Anda merasa lebih rileks.

Kesimpulan

Duck Syndrome adalah kondisi yang semakin banyak dialami oleh banyak orang di era modern ini, terutama di kalangan generasi muda yang berusaha memenuhi standar kesempurnaan yang tidak realistis.

Penting untuk diingat bahwa tidak apa-apa merasa tidak sempurna, dan mencari bantuan atau dukungan ketika merasa tertekan adalah langkah yang bijak.

mengenal duck syndrome: terlihat tenang di luar, tertekan di dalam                             
radarbengkulu.bacakoran.co - duck syndrome atau sindrom bebek adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan kondisi seseorang yang tampak tenang, percaya diri, dan baik-baik saja di permukaan, tetapi sebenarnya sedang merasa stres, cemas, atau tertekan di dalam. 
istilah ini pertama kali populer di kalangan mahasiswa di universitas stanford untuk menjelaskan bagaimana banyak orang tampak berusaha keras untuk terlihat tenang dan sukses, meskipun di balik layar mereka berjuang keras untuk mengatasi tekanan hidup.
mengapa disebut duck syndrome?
baca juga:mengenal sindrom kaki gelisah (restless leg syndrome) pada ibu hamil
baca juga:berikut 4 obat jerawatan paling ampuh yang disarankan dokter, membantu menjaga kulit
dilansir pada psychology today, duck syndrome itu seperti seekor bebek yang tampak mengapung tenang di permukaan air, tetapi sebenarnya mengayuh kakinya dengan sangat keras di bawah permukaan untuk tetap bergerak, orang dengan duck syndrome berusaha keras untuk mempertahankan penampilan yang terlihat tenang dan terkontrol, sementara di dalam mereka mengalami tekanan yang berat.
ciri-ciri duck syndrome
1. merasa tertekan dan stres, namun tetap tersenyum: mereka sering terlihat bahagia dan percaya diri di depan orang lain, tetapi sebenarnya mereka merasa sangat tertekan.
baca juga:berikut ini 7 tips menjaga kesehatan mental dikalangan mahasiswa karena stres dan kecemasan, penting nih!
baca juga:dukungan kesehatan mental bagi ibu hamil dengan depresi atau kecemasan
2. perfeksionisme: orang dengan duck syndrome sering kali menetapkan standar yang sangat tinggi untuk diri mereka sendiri dan merasa harus mencapai kesempurnaan.
 
3. takut gagal: mereka memiliki rasa takut yang mendalam terhadap kegagalan, sehingga mereka bekerja lebih keras untuk memastikan mereka selalu terlihat sukses di mata orang lain.
 
4. mengalami burnout: meskipun berusaha terlihat baik-baik saja, mereka sering merasa kelelahan secara mental dan fisik.
 
penyebab duck syndrome
 
duck syndrome dapat dipicu oleh berbagai faktor, termasuk tekanan sosial, tekanan akademik atau pekerjaan, ekspektasi diri yang tinggi, dan kebutuhan untuk selalu terlihat sempurna di mata orang lain. 
 
media sosial juga berperan dalam menciptakan kondisi ini, karena sering kali menampilkan kehidupan yang terlihat sempurna dan sukses, sehingga meningkatkan tekanan untuk tampil serupa.
 
dampak negatif duck syndrome
 
duck syndrome dapat membawa dampak serius bagi kesehatan mental seseorang, termasuk risiko mengalami kecemasan, depresi, dan burnout. 
 
ketika seseorang terus-menerus berusaha mempertahankan penampilan yang sempurna, mereka bisa kehilangan koneksi dengan diri sendiri dan merasa semakin terisolasi.
 
cara mengatasi duck syndrome
 
1. terima diri apa adanya: belajarlah untuk menerima bahwa tidak ada yang sempurna dan setiap orang memiliki keterbatasannya. mengakui kelemahan diri adalah langkah awal menuju kesejahteraan mental.
 
2. bicarakan dengan orang terdekat: jangan takut untuk berbagi perasaan anda dengan orang-orang yang anda percayai. terkadang, bercerita kepada orang lain dapat membantu meredakan beban yang anda rasakan.
 
3. kurangi penggunaan media sosial: media sosial sering kali memicu perasaan tidak aman karena perbandingan sosial. mengurangi waktu yang dihabiskan di media sosial dapat membantu mengurangi tekanan untuk tampil sempurna.
 
4. lakukan relaksasi: meditasi, yoga, atau olahraga dapat membantu mengurangi stres dan membuat anda merasa lebih rileks.
 
kesimpulan
duck syndrome adalah kondisi yang semakin banyak dialami oleh banyak orang di era modern ini, terutama di kalangan generasi muda yang berusaha memenuhi standar kesempurnaan yang tidak realistis. 
penting untuk diingat bahwa tidak apa-apa merasa tidak sempurna, dan mencari bantuan atau dukungan ketika merasa tertekan adalah langkah yang bijak.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR BENGKULU, SABTU 28 DESEMBER 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan