Ini Penting Bagi Umat Muslim Mencintai Nabi Muhammad SAW

Dalam memperingati hari lahirnya Nabi Muhammad SAW, ada orientasi-orientasi besar yang perlu kita renungkan dan perlu kita ambil hikmah terkait dengan kedudukan-poto ilustrasi-

 

 

Dengan demikian, meskipun kita atau siapa saja tidak sezaman, dan tidak pernah bertemu dengan Nabi Muhammad, para sahabatnya, para pemimpin mazhab fikih, atau kalangan salafus shaleh, bukan berarti tidak bisa mendapatkan kenikmatan untuk mencintainya. Justru, meskipun mereka tidak bisa ditangkap dengan panca indera, kenikmatan untuk mencintainya akan tetap diperoleh, yakni melalui kebaikan-kebaikan, sifat-sifat, serta ajaran-ajarannya.

 

 

Terkait dengan mencintai Nabi Muhammad SAW, ada dua diksi yang perlu kita renungkan.

 

 

Pertama, seorang mukmin yang mencintai Nabi Muhammad SAW, akan dikumpulkan bersamanya, meskipun ibadah-ibadah yang dilakukannya tidak sesempurna seperti ibadah yang dilakukan oleh Nabi Muhammad SAW.

 

 

Dalam sebuah hadis riwayat Bukhari, Muslim, Abu Daud, Tirmidzi, dan Ahmad, diceritakan ada seorang Arab Badui bertanya: “Wahai Rasulullah, kapan kiamat datang? Rasulullah berkata: “Apa yang telah kamu persiapkan untuk menghadapinya? Orang Arab Badui itu menjawab: “Aku tidak mempersiapkan banyak shalat-shalat dan puasa untuk menghadapi kiamat, tetapi aku mencintai Allah dan Rasul-Nya.” Rasulullah bersabda: Almaru ma’a man  ahabba (Seseorang akan bersama orang yang dicintainya).

 

 

Kedua, dalam QS an-Nisa ayat 69 Allah SWT berfirman:

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan