4 Tantangan dan Peluang Perkembangan Mobil Listrik di Indonesia

Pengembangan mobil listrik membuka peluang besar bagi pertumbuhan ekonomi hijau di Indonesia. Industri kendaraan listrik tidak hanya menciptakan lapangan kerja-poto ilustrasi-

 

Salah satu tantangan terbesar dalam pengembangan mobil listrik di Indonesia adalah masih minimnya infrastruktur pengisian daya atau charging station. Saat ini, sebagian besar pengisian daya mobil listrik masih bergantung pada instalasi di rumah. 

BACA JUGA:Mobil Listrik Q6 e-Tron Sportback Segera Meluncur Awal 2025, Sematkan Baterai 100kWh dan Jarak Tempuh Jauh

Meskipun sudah ada beberapa stasiun pengisian cepat yang mulai dibangun di beberapa kota besar, seperti Jakarta dan Bali, namun jumlahnya masih belum memadai untuk mendukung penggunaan mobil listrik dalam skala luas.

 

2. Harga yang Relatif Tinggi 

 

Meskipun penggunaan mobil listrik menjanjikan penghematan jangka panjang dari segi biaya bahan bakar, harga awal kendaraan listrik masih relatif tinggi dibandingkan dengan mobil konvensional berbahan bakar fosil. 

 

Hal ini menjadi kendala bagi banyak konsumen, terutama di kalangan kelas menengah. Namun, dengan dukungan insentif dari pemerintah dan potensi penurunan harga komponen, diharapkan mobil listrik akan semakin terjangkau di masa mendatang.

 

3. Ketergantungan pada Impor Teknologi 

 

Hingga saat ini, Indonesia masih sangat bergantung pada impor teknologi, terutama untuk komponen baterai dan motor listrik. Meski pemerintah telah berusaha menarik investasi asing untuk membangun pabrik lokal, ketergantungan ini masih menjadi tantangan besar dalam upaya mengembangkan industri mobil listrik yang mandiri.

 

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan