Pemda Bengkulu Selatan Akan Anggarkan Pembelian Buku Untuk Siswa, Ada Apa?
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkulu Selatan Lusi Wijaya, M.Pd-Dok/RADAR BENGKULU-
RADAR BENGKULU, MANNA - Saat ini pendidikan menggunakan kurikulum merdeka dan mengharuskan murid untuk memiliki buku salah satunya dengan membeli ataupun memfotocopy. Lalu, beredar isu bahwa ada siswa yang disuruh oleh guru memfotocopy buku,dan wali murid merasa keberatan.
Karena isu adanya keberatan tersebut, Pemerintah Daerah Bengkulu Selatan mengambil kebijakan akan menganggarkan dana untuk pembelian buku agar siswa nantinya bisa belajar.
Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Bengkulu Selatan, Lusi Wijaya,M.Pd menyampaikan, kebijakan itu langsung diambil oleh Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi,untuk mencukupi kebutuhan buku untuk siswa - siswi mulai dari tingkat Sekolah Dasar(SD) dan Sekolah Menengah Pertama(SMP) SE Kabupaten.
"Dengan anggaran untuk tingkat SD sebesar Rp 3 Miliar dan SMP Rp 3 Miliar,itu saja belum mampu untuk mencukupi seluruh buku sesuai dengan mata pelajaran yang ada,tetapi inilah jawaban dari isu tersebut yang diambil keputusannya.Ini merupakan perjuangan Pemerintah Daerah (Bupati Bengkulu Selatan) untuk meningkatkan mutu pendidikan," papar Lusi Sabtu (21/09).
BACA JUGA:Deklarasi, Milenial Bengkulu Selatan Mantapkan Hati, Romer Endak Kitau Nian
BACA JUGA:Pesan Kemenag BS Agar Merancang Memetakan Siswa Berpotensi Sesuai Bidang
Sasaran buku ini akan diberikan kepada siswa -siswi SD 1, 2 dan 3 untuk SMP disasar untuk kelas 8 dan 9 .Atas dasar apa kebijakan ini diambil? Dasarnya karena selama ini pengadaan dari dana BOS pasti menyasar kelas yang sudah menerapkan kurikulum merdeka. Karena saat ini progres kurikulum merdeka sudah 100 persen, maka kebutuhan buku harus dilengkapi seluruh kelas.
Untuk pembelian buku ini nanti akan menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU).Saat ini pihaknya juga sedang melakukan survei kepada pihak penerbit. Setelah itu sebaiknya membentuk tim bedah buku yang mana dari hasil bedah buku nanti bisa direkomendasikan buku mana yang harus dibeli dan layak dan tidak layak digunakan.
"Tetapi dari anggaran tersebut kita juga akan melihat satu persatu. Berapa anak lagi nantinya yang belum mendapatkan buku.Karena dari anggaran tersebut belum bisa untuk mencukupi kebutuhan buku.Apalagi kalau kita berbicara tentang jumlah rujukannya pasti mengarah kepada jumlah siswa. Untuk SD dan SMP sekitar 23 ribu orang lebih ,dikali 10 mata pelajaran itulah jumlah buka yang harus kita penuhi,"paparnya.
BACA JUGA:Dukcapil Bengkulu Selatan Tingkatkan Kualitas Layanan Adminduk
BACA JUGA:Apa Sih Tujuan Pengoptimalan Program KB, Simak Yuk
Kalaupun dari anggaran tersebut nantinya belum bisa memenuhi semuanya,setidaknya penganggaran itu merupakan langkah yang baik untuk mencapai progres cita - cita untuk menjalankan plkurikulim merdeka. Karena progres kurikulum merdeka saat ini mencapai 100 persen.
"Untuk realisasi penganggaran buku ini nanti akan dilakukan secepatnya,sehingga kebutuhan buku untuk anak bisa terpenuhi untuk mengikuti sistem pembelajaran kurikulum merdeka pada saat ini,"pungkas Lusi.