Sukatno: Janjikan Kebebasan Pers Untuk Kemajuan Kota Bengkulu
Sukatno, calon wakil walikota Bengkulu-Windi/RADAR BENGKULU-
“Selama ini, Presiden Jokowi telah memberikan contoh yang sangat baik dengan memberikan kebebasan pers seluas-luasnya. Kritik terhadap pemimpin daerah dibiarkan berjalan tanpa campur tangan, itu bentuk kebebasan yang sudah kita jalani saat ini. Dulu, di masa Orde Baru, kebebasan pers dibatasi, namun sekarang kita sudah jauh lebih maju.”
Sukatno mengingatkan bahwa peran media sangat penting dalam menjaga demokrasi. Sebagai salah satu pilar demokrasi, media berfungsi sebagai pengontrol kekuasaan dan sarana penyampaian informasi yang berimbang kepada masyarakat. Oleh karena itu, menurut Sukatno, media tidak boleh diabaikan dan harus selalu mendapat perhatian dalam setiap kebijakan pemerintah, khususnya di Bengkulu.
BACA JUGA:Ini Komitmen Dani-Sukatno, Selesaikan Persoalan Banjir dan Penataan Pasar
“Kita tidak boleh melupakan peran media sebagai pengontrol kekuasaan. Pers adalah suara rakyat, dan mereka yang bekerja di media memiliki tanggung jawab besar untuk menyampaikan informasi yang akurat dan berimbang kepada masyarakat. Oleh karena itu, media harus selalu diperhatikan dalam setiap kebijakan yang dibuat,” jelas Sukatno.
Dalam perjalanannya sebagai Ketua PWI, Sukatno kerap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk meningkatkan kualitas jurnalisme di Bengkulu. Ia juga mendorong agar pemerintah daerah memberikan perhatian lebih kepada pers lokal agar mereka dapat terus berkembang dan menjadi pilar yang kuat dalam mendukung demokrasi di daerah.
Dengan pengalaman panjang di dunia jurnalisme, Sukatno berjanji akan terus memperjuangkan kebebasan pers di Bengkulu dan memastikan bahwa media mendapatkan ruang yang cukup untuk beroperasi dengan independen.
Ia juga berkomitmen untuk menjadikan pers sebagai mitra strategis dalam membangun Bengkulu yang lebih baik di masa depan.
“Media adalah mitra strategis dalam pembangunan. Jika terpilih sebagai Wali Kota Bengkulu, saya akan memastikan bahwa kebebasan pers tetap terjaga dan media mendapatkan dukungan yang diperlukan untuk terus berkembang. Kita tidak boleh lupa akan peran besar media dalam demokrasi,” pungkas Sukatno.