Catat! Ini 9 Tanda Jika Kamu Sensitif Terhadap Gluten

Reporter: Naura Qristina |

Editor: syariah m |

Sabtu , 27 Jul 2024 - 07:33

Gluten merupakan kelompok protein yang terkandung di dalam beberapa jenis biji-bijian, seperti pada gandum, gandum hitam (rye) dan jelai (barley), serta produk-Ist-

Jika kamu tidak toleran terhadap gluten, penyerapan unsur-unsur dan mineral yang diperlukan dalam usus akan terganggu. Hal ini juga berlaku untuk kalsium.

Akibatnya gigi dan rongga mulut bisa bermasalah, seperti hipersensitivitas email, gigi berlubang, gigi berlubang, dan ulkus pada rongga mukosa.

Jika orang yang merawat gigi dengan baik, tetapi masih mengalami beberapa masalah tersebut, penyebabnya mungkin karena konsumsi gluten.

8. Anemia defisiensi besi

Penyakit Celiac sering kali didiagnosis karena anemia defisiensi besi, biasanya gejalanya ini meliputi, berkurangnya volume darah, kelelahan, sesak napas, sakit kepala, pucat pada kulit, selaput lendir, dan bahkan radang sendi.

Zat besi sulit dicerna karena, dengan intoleransi gluten, terjadi gangguan penyerapan zat besi di usus.

9. Penyakit autoimun

catat! ini 9 tanda jika kamu sensitif terhadap gluten                             
radarbengkulu.bacakoran.co - gluten merupakan kelompok protein yang terkandung di dalam beberapa jenis biji-bijian, seperti pada gandum, gandum hitam (rye) dan jelai (barley), serta produk olahannya, seperti roti, kue, sereal, pasta, dan lain-lainnya.
biasanya gluten juta disebut sebagai  pembunuh diam-diam, karena dapat menyebabkan kerusakan kronis di seluruh tubuh. 
 
terkadang orang atau pasien yang ternyata sensitif terhadap gluten ini bahkan tidak menyadari konsekuensi dari konsumsi gluten. 
 
jadi, sebaiknya periksakan diri apakah tubuh kamu memiliki intoleransi gluten. berikut 9 tanda jika kamu sensitif terhadap gluten yang dilansir pada brightside.
1. memiliki masalah pada saluran pencernaan akibat gluten
gejalanya ketika kamu sensitif terhadap gluten ini, biasanya terkait dengan usus, contohnya mual, kembung, diare, sakit perut, dan bahkan sembelit.
orang sering mengaitkan gejala-gejala ini dengan penyakit lain atau salah makan dan bahkan pasien secara keliru didiagnosis dengan sindrom iritasi usus besar (ibs). 
 
studi mengonfirmasi bahwa 10-15% populasi dunia menderita ibs. namun diagnosis ini dapat menyebabkan orang dengan sensitivitas gluten tidak menerima perawatan yang tepat sehingga gejalanya tidak hilang.
 
2. perubahan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
 
intoleransi gluten dapat menyebabkan penurunan dan penambahan berat badan tanpa alasan yang jelas. 
 
hal ini bisa terjadi karena proses peradangan pada tingkat sel dan gangguan metabolisme. 
 
dengan perubahan berat badan yang tiba-tiba dapat menyertai penyakit tidak menyenangkan lainnya. namun, hal ini dapat  dikaitkan dengan intoleransi gluten jika disertai dengan gejala malabsorpsi  lainnya.
3. ketidakseimbangan hormon
 
ada hubungan langsung antara intoleransi gluten dan gangguan hormonal yang dapat terjadi, seperti siklus menstruasi yang tidak teratur, fluktuasi berat badan yang tiba-tiba, pms, dan gangguan tidur. 
 
gangguan hormonal yang disebabkan oleh intoleransi gluten dapat meningkat berkali-kali selama masa pubertas, kehamilan, dan menopause. perlu diingat bahwa gejala-gejala ini terutama dikenali di kalangan wanita.
 
4. masalah pada sistem saraf pusat akibat gluten
 
gluten meningkatkan peradangan dan permeabilitas usus. akibatnya, gejala sensitivitas gluten dapat meliputi masalah konsentrasi, depresi, kecemasan, insomnia, dan kelelahan.
 
beberapa orang dengan intoleransi gluten mengalami rasa mudah tersinggung dan perasaan bahwa mereka mudah kehilangan arah berpikir dan memiliki konsentrasi yang buruk.
menurut informasi yang dikumpulkan dari sebuah penelitian, orang yang dengan intoleransi gluten lebih rentan terhadap migrain dibandingkan orang lain. 
penyebab sakit kepala bisa sangat berbeda. seseorang yang alergi terhadap gluten dapat mengalami sakit kepala 30-60 menit setelah makan.
5. masalah kulit dan kuku
keratosis rambut dan dermatitis herpetiform adalah 2  kondisi kulit yang berhubungan langsung dengan intoleransi gluten. 
gejalanya meliputi rasa gatal dan ruam yang dapat muncul di tangan, badan, wajah, bokong, siku, dan garis rambut. 
gejala lainnya adalah kuku yang melemah dan rapuh. iritasi kulit lainnya seperti eksim mimik dapat menandakan penyumbatan yang disebabkan gluten.
 
6. gangguan hiperaktif akibat gluten 
gangguan lain yang mungkin terkait dengan intoleransi gluten adalah  gangguan hiperaktivitas defisit perhatian atau adhd dan adhd ini dapat terjadi pada anak-anak hingga orang dewasa. 
 
orang dengan gangguan ini memiliki rentang perhatian yang pendek dan masalah dengan pengendalian diri. diet bebas gluten dapat membantu mengurangi gejala adhd.
 
7. kondisi gigi buruk
 
jika kamu tidak toleran terhadap gluten, penyerapan unsur-unsur dan mineral yang diperlukan dalam usus akan terganggu. hal ini juga berlaku untuk kalsium.
 
akibatnya gigi dan rongga mulut bisa bermasalah, seperti hipersensitivitas email, gigi berlubang, gigi berlubang, dan ulkus pada rongga mukosa. 
 
jika orang yang merawat gigi dengan baik, tetapi masih mengalami beberapa masalah tersebut, penyebabnya mungkin karena konsumsi gluten.
 
8. anemia defisiensi besi
 
penyakit celiac sering kali didiagnosis karena  anemia defisiensi besi, biasanya gejalanya ini meliputi, berkurangnya volume darah, kelelahan, sesak napas, sakit kepala, pucat pada kulit, selaput lendir, dan bahkan radang sendi.
 
zat besi sulit dicerna karena, dengan intoleransi gluten, terjadi gangguan penyerapan zat besi di usus.
 
9. penyakit autoimun
 
banyak orang dengan penyakit autoimun memiliki riwayat intoleransi gluten. penyakit seliaka adalah penyakit autoimun di mana sistem imun menyerang sel-sel ususnya sendiri setelah gluten masuk ke dalamnya.
 
masalah ini diperparah oleh fakta bahwa penyakit autoimun ini meningkatkan risiko timbulnya penyakit autoimun lainnya, seperti tiroiditis autoimun, penyakit hati autoimun, penyakit crohn, diabetes, vitiligo, artritis reumatoid , dan multiple sclerosis.
 
lalu bagaimana cara kita untuk mengobati atau mengurangi sensitivitas terhadap gluten?
 
yang pertama cobalah lakukan tes, biasanya dokter akan mengambil sampel darahmu dan akan memeriksanya untuk mengetahui adanya antibodi yang biasanya ada dalam darah penderita penyakit celiac. 
 
sebelum pemeriksaan juga, biasanya perlu memasukkan gluten ke dalam makananmu, karena ini akan membantu menghindari hasil yang tidak akurat.
 
yang kedua, tentunya kamu harus menghilangkan gluten jika kamu sudah mengetahui apakah kamu sensitif terhadap gluten, lalu cobalah untuk menghilangkan gluten dari diet kamu. biasanya gluten terkandung dalam:
* gandum 
* gandum hitam
* bulgur
* tepung
* semolina
* dan di sejumlah makanan lainnya.
lalu kamu juga harus selalu periksa komposisi pada produk. berikan preferensi pada produk yang berlabel “bebas gluten.”

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran RADAR BENGKULU, MINGGU 28 JULI 2024

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan