BMA Bengkulu Dukung Penataan DDTS sebagai Kawasan Wisata Budaya
Pemandangan di Danau Dendam Tak Sudah di Kelurahan Dusun Besar dan Surabaya-YAR- Radar Bengkulu-
RADAR BENGKULU.BACAKORAN.CO – Badan Musyawarah Adat (BMA) Provinsi Bengkulu menyatakan dukungannya terhadap rencana penataan kawasan Danau Dendam Tak Sudah (DDTS) di Dusun Besar, Kota Bengkulu.
Penataan ini bertujuan untuk menjadikan kawasan tersebut sebagai destinasi wisata alam yang berbasis pada adat dan kebudayaan lokal, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan masyarakat sekitar.
Ketua BMA Provinsi Bengkulu, Drs. H.S. Effendi, MS, menjelaskan bahwa BMA bersama dengan tokoh adat dan pimpinan kepala daerah terdahulu telah melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan DDTS sebagai kawasan wisata alam.
"Dulu saat Pak Rohidin masih menjabat sebagai wakil gubernur, sudah dilakukan pertemuan dengan pihak BKSDA, Kehutanan, dan teman-teman dari Universitas Bengkulu untuk membicarakan agar DDTS bisa segera dijadikan taman wisata alam," kata Effendi.
BMA, sebagai perwakilan masyarakat adat di kawasan DDTS, telah mengawal proses ini dengan intens agar kawasan tersebut tidak hanya menjadi destinasi wisata alam, tetapi juga taman wisata yang berbasis pada kebudayaan lokal.
"Sampai hari ini kami tetap mengawal, dan kami meminta agar label wisata Danau Dendam Tak Sudah itu mengandung nuansa kebudayaan yang khas. Jadi, tidak hanya wisata alam, tetapi juga wisata budaya."
BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Sahkan Formasi CASN 2024, BKD Terus Koordinasi dengan KemenpanRB dan BKN
BACA JUGA:Jadi Korban Pencurian Pecah Kaca Mobil Saat Solat Jumat, Warga Air Dikit Mukomuko Masih Beruntung
BACA JUGA:Masyarakat Bengkulu Jangan Panik, Pipa Pertamina Bocor Tapi BBM Tetap Aman dan Bisa Diatasi
Lebih lanjut Effendi menyebut bahwa Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), yang berwenang dalam penataan kawasan DDTS, juga telah berkoordinasi dengan BMA untuk memastikan bahwa perencanaan penataan tersebut mengakomodir elemen-elemen kebudayaan lokal Bengkulu.
"Saat mereka membuat perencanaan, termasuk dari pusat melalui Kementerian PUPR, mereka juga berdiskusi dengan kami. Sehingga, mereka tahu apa yang harus dilakukan di daerah itu. Mudah-mudahan ada konsistensi dari pemerintahan yang sekarang dan yang akan datang untuk menjadikan wisata ini sebagai model wisata budaya di Indonesia," harap Effendi.
Proses penataan kawasan DDTS Kota Bengkulu telah mencapai tahapan penyelesaian Detail Engineering Design (DED). Pada Jumat, 7 Juni, telah dilaksanakan Forum Group Discussion (FGD) I Perencanaan Penataan Danau Dendam Tak Sudah di Provinsi Bengkulu bersama para pemangku kepentingan dan pihak terkait.
FGD yang digelar di Veranda Hotel Pakubuwono, Kebayoran Baru, Jakarta, ini dipimpin langsung oleh Gubernur Bengkulu, Rohidin Mersyah.
Dalam kesempatan tersebut, dibahas rencana penataan kawasan DDTS menjadi Taman Wisata Edukasi Alam yang sarat dengan edukasi eksklusif serta mengedepankan cerita budaya Bengkulu dan ramah lingkungan.