Jadi Nasabah Bank Sampah, Warga Lempuing Miliki Saldo Tabungan Sampai Rp 5 Jutaan

Warga Lempuing Miliki Tabungan Rata-rata 5 Juta Rupiah--
Ingin Berangkat Umrah Dengan Uang Tersebut
RADAR BENGKULU – Warga yang menjadi nasabah Bank Sampah Kreatif Berseri Lempuing menunjukkan bahwasannya sampah bisa bernilai ekonomis. Rata-rata nasabah bank sampah ini telah memiliki tabungan dengan limit besar. Bahkan ada yang mencapai Rp 5 juta.
Saat melihat cara kerja bank sampah ini, Walikota Bengkulu, Dr Dedy Wahyudi SE MM memberi apresiasi tinggi. Mereka (nasabah) dinilai sangat membantu pemerintah dengan memilah sampah dan menghidupkan bank sampah.
Istilah dalam bahasa Bengkulu ialah dari sarok jadi piti, yang artinya dari sampah menjadi atau menghasilkan uang.
Salah seorang nasabah, Kurnia Hayati, wanita berumur 60 tahun ini memiliki saldo Rp 5 juta dari hasil sampah yang telah ia kumpulkan. Jika tidak ditarik, Kurnia sebenarnya sudah mencapai saldo Rp 9 juta. Kini ia bercita-cita dari uang sampah ini bisa berangkat umrah.
BACA JUGA:Kantor Staf Kepresidenan Beri Apresiasi Program 4 In 1 Kota Bengkulu
BACA JUGA:Walikota Tegaskan Setiap Kelurahan Wajib Memiliki Bank Sampah
“Niat beliau kita aamiinkan. Tabungan ini umrah. Jika ada kurang-kurang dikit kito tambah kelak,” ucap Walikota sembari tersenyum.
Selain itu, ada juga bernama Sadah Hariyani. Warga Kelurahan Lempuing ini juga tercatat sebagai nasabah Bank Sampah Kreatif Berseri Lempuing.
Untuk saat ini saldo Sadah sudah mencapai angka Rp 1 juta. Yang membanggakannya, saldo dari hasil sampah ini digunakannya untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan, sebagai ketaatan dirinya sebagai warga negara Indonesia.
Lagi-lagi Walikota dibuat terkesima dengan gebrakan-gebrakan yang dilakukan nasabah bank sampah tersebut.
Dedy mengakui jika semua masyarakat memiliki pola pikir seperti mereka, maka persoalan sampah akan terurai, TPA tak akan meluap (overload) dan sampah bernilai ekonomis.
Suksesnya bank sampai ini juga diharapkan dapat mengubah mindset masyarakat agar lebih bertanggungjawab terhadap pengelolaan sampah, dimulai dari pemilahan sampah rumah tangga.