Walikota Tegaskan Setiap Kelurahan Wajib Memiliki Bank Sampah

Walikota Tegaskan Setiap Kelurahan Wajib Memiliki Bank Sampah--
RADAR BENGKULU – Walikota Bengkulu, Dr Dedy Wahyudi SE MM secara tegas mewajibkan seluruh kelurahan di Kota Bengkulu memiliki bank sampah. Hal ini ia tegaskan setelah melakukan kunjungan ke Bank Sampah di Kelurahan Lempuing, Nusa Indah dan Sawah Lebar.
Salah satu manfaat utama dari Bank Sampah adalah kemampuannya untuk mengurangi volume sampah yang harus dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Dengan memilah dan mendaur ulang sampah secara efektif, Bank Sampah mengurangi beban pada TPA, yang sering kali sudah menghadapi kapasitas penuh dan masalah pengelolaan.
Bank sampah dapat menjadi solusi untuk pengelolaan sampah, lingkungan, dan ekonomi dimasa kini. Pembentukan bank sampah untuk mengurangi, menggunakan kembali, dan mendaur ulang sampah. Konsep Bank Sampah berfungsi sebagai sistem pengumpulan dan daur ulang sampah secara komersial. Seperti menjual atau daur ulang.
BACA JUGA:Target 100 Hari Kerja Bupati, Bengkulu Selatan Terang Benderang
BACA JUGA:Walikota Pasang 226 Lampu Bertegangan 220 Watt di Sepanjang Pantai Panjang
Pada intinya, Walikota ingin setiap kelurahan dapat meniru Kelurahan Lempuing dalam mengelola sampah sehingga sampah ini bernilai ekonomis dan juga dapat merubah mindset (pola pikir) masyarakat.
Dedy menegaskan penting untuk mengubah mindset masyarakat agar lebih bertanggungjawab terhadap pengelolaan sampah. Itu dimulai dari pemilahan sampah di rumah hingga berpartisipasi dalam program daur ulang dan upaya pengurangan sampah.
Sosialisasi mengenai pentingnya pengelolaan sampah berbasis ekonomi perlu ditingkatkan untuk menciptakan masyarakat yang lebih peduli dan bertanggungjawab terhadap lingkungan.
“Sementara ini yang terbaik itu ada di Kelurahan Lempuing. Boleh disaksikan, disana setiap Sabtu masyarakat datang dari rumah membawa sampah-sampah yang sudah dipilah dan ini mempunyai nilai guna,” jelas Walikota.
BACA JUGA:Dian Fitriani Wahyudi Hadiri HUT IGTKI-PGRI ke-75
BACA JUGA:Berikan Support ke Warga, Dedy Hadiri Takziah Malam ke- 3
Sejauh ini, kata Walikota, nasabah bank sampah Lempuing tembus ratusan orang. Bahkan ada nasabah yang saldonya telah mencapai Rp 5 juta.
“Tadi disana saya melihat langsung masyarakat yang membawa sampah itu dan dihitung nilainya berapa. Diantara tadi ada saldonya Rp 5 juta dan itupun sudah diambil. Kalau tidak diambil, itu ada Rp 9 juta,” imbuhnya.
Dari bukti di atas, Walikota menegaskan kembali bahwa sampah memiliki nilai guna atau ekomomi. Maka dari itu, dari sekarang hingga seterusnya, ia meminta masyarakat sadar dalam pengelolaan sampah dan persoalan sampah merupakan tanggungjawab bersama, bukan hanya pemerintah saja.