Salim, Usia 101 Tahun Masih Mampu Tawaf dan Sai Tanpa Kursi Roda
Meskipun usia pemilik nama lengkap Salim Dulatif ini sudah 101 tahun, namun saat melaksanakan umrah wajib, ia masih mampu tawaf dan sai tanpa kursi roda-disway.id-
RADAR BENGKULU, MAKKAH – Hebat. Jamaah haji yang masih muda harus salim (sungkem, Red) kepada Abah Salim. Meskipun usia pemilik nama lengkap Salim Dulatif ini sudah 101 tahun, namun saat melaksanakan umrah wajib, ia masih mampu tawaf dan sai tanpa kursi roda.
Seperti dikutip dari laman DISWAY.ID, jamaah asal Kampung Pasir Jati, Kecamatan Bojong, Kabupaten Bogor, itu berangkat bersama istrinya, Aminah, 80 tahun. "Masih kuat.. bisa jalan. Istri yang pakai kursi roda," kata Salim saat menceritakan pengalaman umrah wajibnya kepada tim Media Center Haji.
Tawaf adalah berjalan kaki mengelilingi Kakbah sebanyak tujuh kali. Sedangkan Sai adalah berjalan diantara bukit Shafa dan Marwa sebanyak 7 kali juga. Jarak dua bukit itu 400 meter. Sehingga bila ditotal, Sai berjalan sejauh hampir 3 km.
Saat ditanya mengenai doa yang ia panjatkan di depan Kakbah, Salim juga mengaku tidak minta yang neko-neko.
BACA JUGA:Satu Misi Dengan Helmi Hasan, Mustarani Kembalikan Berkas Pendaftaran ke DPW PKB
BACA JUGA:Rapat Paripurna HUT Kabupaten Kaur ke-21, Capaian Pembangunan Meningkat di era H. Lismidianto SH. MH
BACA JUGA:Pria di Bengkulu Utara Tega Tembak Kakak Kandung dengan Senapan Angin
"Di depan Kakbah cuma doa Rabbana, atina fiddunya hasanah wa fil akhirat hasanah, waqina adzabannar. Cuma itu, selamat dunia akhirat," ujarnya.
Salim tiba di Makkah pada Minggu, 26 Mei 2024. Ia tergabung dalam kloter JKG-15 Embarkasi Jakarta Pondok Gede. Sebelumnya pria yang memiliki 7 anak, 30 cucu, dan 12 cicit itu sembilan hari berada di Madinah.
Saat di Makkah, Salim tinggal di hotel di kawasan Misfalah. Setelah beristirahat, Ia dan istri melaksanakan umrah wajib.
"Bungah sabungah-bungahna (Bahagia tidak terkira) bisa naik haji buat hapusin dosa. Setiap sujud nangis inget dosa-dosa," katanya.
Nah, dari hotelnya ke Masjidilharam, Salim bisa mandiri naik dan turun bus. Langkahnya masih mantap dan cekatan di usianya yang sudah lebih seabad.
Salim merupakan veteran kemerdekaan. Uang pensiunan veteran perang ia gunakan untuk naik haji. Untuk tambahan, istrinya menjual perhiasan simpanannya dan tanah.
Terkait pelayanan petugas haji, Salim mengacungkan jempol. "Bagus, Abah dikit-dikit dipegang, dikit-dikit dipegang. Padahal kuat. Semua bagus. Enggak ada yang kurang," katanya.