Suimi Fales: Kembangkan Hilirisasi Bahan Baku untuk Optimalkan Potensi Daerah
Suimi Fales-windi-
RADAR BENGKULU - Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Bengkulu, Suimi Fales, SH, MH, yang akrab disapa Wan Sui, mengatakan Pemerintah Daerah (Pemda) perlu serius memerhatikan dan menggarap industri hilir untuk mengoptimalkan potensi bahan baku di Provinsi Bengkulu.
Wan Sui juga menekankan perlunya langkah nyata untuk memberikan dampak signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat.
"Meskipun potensi di daerah kita seringkali dikumandangkan, sayangnya belum ada industri hilir yang mampu memberikan dampak signifikan terhadap masyarakat. Salah satu penyebabnya adalah kurangnya industri hilir yang dapat mengoptimalkan potensi yang kita miliki," kata Wan Sui.
Wan Sui memandang bahwa pemda, baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota, harus serius memerhatikan dan menggarap industri hilir. Sebagai contoh, dalam sektor perikanan, Wan Sui mencatat bahwa belum ada industri hilir di daerah ini. Ia menekankan bahwa keberadaan industri hilir dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menciptakan lapangan kerja.
BACA JUGA:Telan Dana Rp 2 M Lebih, PLHUT Kaur Diresmikan
BACA JUGA:Kapolda Ingatkan Personil Polres Bengkulu Selatan untuk Netralitas dalam Pemilu 2024
BACA JUGA:Penjabat Walikota Bengkulu Lepas 28 Orang Atlet Bola Voli
BACA JUGA:UMP Bengkulu 2024 Resmi Naik Rp 88 Ribu, Perusahaan Wajib Patuhi
BACA JUGA:Dempo Xler Terima Kunjungan Mahasiswa ke DPRD Provinsi Bengkulu
"Industri pengolahan ikan, sebagai contoh, dapat menyerap tenaga kerja dan meningkatkan nilai tambah ikan. Selain itu, industri pengolahan ikan juga bisa menjadi komoditas ekspor. Sama halnya dengan potensi lainnya yang perlu mendapatkan perlakuan serupa," kata Wan Sui.
Wan Sui mengingatkan bahwa dalam upaya menciptakan industri hilir, pemda tidak seharusnya bergantung pada investor. Terutama mengingat beberapa investor hingga saat ini belum berinvestasi di Provinsi Bengkulu. Wan Sui menyarankan agar Pemda memanfaatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebagai salah satu solusi.
"Manfaatkan keberadaan BUMD, sehingga BUMD tidak hanya terpaku pada penjualan produk seperti kecap, supermi, atau sembako saja. Hal ini menjadi langkah strategis untuk mengembangkan industri hilir dan meningkatkan kontribusi terhadap pembangunan daerah," sindir Wan Sui. (wij)