Ini Alat Ukur Memunculkan Raport Pendidikan Berstandar Nasional
Kabid SMP Lusi Wijaya,M.Pd--
RADAR BENGKULU, MANNA - Dalam pelaksanaan Assessment Nasional Berbasis Komputer(ANBK), objek yang diassessment itu bukan hanya siswa yang diambil sampel dari kelas VIII.
Tetapi juga seluruh guru bahkan seluruh pegawainya seperti Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan Guru Tidak Tetap (GTT).
Hal ini merupakan ANBK merupakan satu - satunya alat ukur memunculkan raport mutu yang terdaftar di Kementerian skala Nasional berbasis komputer.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Bengkulu Selatan Novianto,M.Si melalui Kabid SMP Lusi Wijaya,M.Pd mengatakan dari hasil pengisian assessment tersebut muncullah raport mutu pendidikan berisi data dari hasil Asesmen Nasional berupa capaian numerasi dan literasi siswa, survey karakter, serta survey lingkungan belajar.
"Yang artinya tentang jawaban siswa terkait lingkungan,serta jawaban guru yang nantinya akan kita ambil kesimpulan,dari hasil kesimpulan itulah nanti akan kita munculkan rapor mutu pendidikan berbasis nasional. Selain itu kita juga akan bisa menilai mutu dan kualitas sekolah itu sendiri," papar Lusi Minggu (25/02).
Data yang ada pada rapor mutu bersumber dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan juga hasil pengisian (input) langsung oleh satuan pendidikan melalui aplikasi rapor mutu. Bahkan rapor pendidikan adalah pengganti atau penyempurnaan dari rapor mutu. Indikatornya disusun berdasarkan input, proses, dan output pendidikan yang ada didalam suatu sekolah.
BACA JUGA:Korban Longsor di Cukoh Payung Ditemukan, Begini Kondisinya
BACA JUGA:Dinkes Bengkulu Selatan Berikan Satu Unit Motor Kepada Masyarakat, Begini Cara Mendapatkannya
Dari hasil kesimpulan itu semua. Nantinya akan tergambar apa yang harus dilakukan dan apa yang harus diperbaiki dari mutu sekolah tersebut sehingga menjadi sekolah yang terus berkualitas. Khusus di Bengkulu Selatan untuk anak SMP pada tahun 2021 yang keluar pada 2022 yang banyak berwarna merah rapor mutunya rapor literasi dan numerasi.
"Alhamdulilah ditahun 2023 nilai rapor literasi dan numerasi sudah berwarna kuning. Artinya sudah ada peningkatan yang kita harapkan bahkan bisa terus mencapai kewarna kuning sampai kehijau. Perlu diketahui sekarang ini kita menganut Perencanaan Berbasis Data(BPD). Data yang digunakan dalam perencanaan penyelenggaraan anggran tersebut salah satunya mempertimbangkan hasil rapor mutu," pungkas Lusi.