Parade Kalkun
Parade Kalkun--
Trump memang punya program khusus bidang imigrasi. Yang sudah telanjur mendapat kewarganegaraan akan ditinjau ulang. Yang sedang mengajukan diperketat. Yang belum masuk Amerika dicegah.
Penembak dua tentara itu bernama Rahmanullah Lakanwal. Umurnya 29 tahun. Anaknya lima.
Rahmanullah adalah bagian dari 60.000 orang Afghanistan yang masuk Amerika di zaman Presiden Joe Biden. Yakni setelah Amerika menarik diri dari perang Afghanistan yang sudah berlangsung 12 tahun.
Saat masih di Afghanistan Rahmanullah bekerja untuk tentara Amerika. Ia bagian dari operasi intelijen Amerika CIA.
Maka ketika Amerika mundur dari perang Afghanistan, orang seperti Rahmanullah ikut lari ke Amerika. Kalau tetap tinggal di Afghanistan hidupnya terancam. Ia akan dianggap sebagai pengkhianat bangsa.
Di Amerika ia tinggal di negara bagian Washington. Yakni di satu kota dekat perbatasan Kanada.
Dari rumahnya di pantai barat negara bagian Washington itu Rahmanullah bermobil membelah benua Amerika menuju pantai timur Amerika: Washington DC.
Di ibu kota itulah ia mengarahkan senjata ke jajaran tentara secara membabi buta. Setelah dua tentara tersungkur beberapa tentara meringkusnya. Sampai hari ini belum diketahui motifnya. Amerika langsung menggolongkannya sebagai teroris.
Tentu sangat menarik menunggu pengungkapan motif penembakan itu. Terutama karena ia pernah bekerja sebagai CIA. Tentu problem besar bagi Trump: 60.000 orang Afghanistan itu tidaklah sedikit. Semua minta suaka. Trump memperketat syarat suaka.
Trump ingin memanfaatkan isu pengungsi dari Afghanistan ini untuk menjatuhkan nama Biden. Tahun depan adalah tahun Pemilu di sana.
Baru kali ini perayaan Thanksgiving dipakai untuk memanaskan suhu politik. Sekalian bisa untuk mengalihkan perhatian dari keluhan masyarakat mengenai naiknya harga-harga barang –termasuk harga daging kalkun.(Dahlan Iskan)